REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah aktivis lingkungan di kota Medan melakukan aksi pembersihan pohon dari paku dan alat peraga kampanye (APK), Rabu (23/5). Mereka menuntut para oknum yang sedang berkampanye agar tidak merusak pohon.
Aksi peduli lingkungan itu dilakukan oleh para aktifis dari Komunitas Peduli Anak dan Sungai Deli (Kopasude). Mereka mencabuti paku dan alat peraga kampanye di sepanjang Jalan Brigjen Katamso, Medan.
Satu per satu paku yang tertancap di pohon dicabut menggunakan martil dan tang. Selain itu, mereka juga mencabut APK pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta papan pengumuman yang ditempel pada pohon.
"Kami tidak memiliki keterkaitan dengan unsur politik manapun. Kami hanya membebaskan pohon dari penyiksaan-penyiksaan," kata Ketua Kopasude, Adrian Dwi Pradipta, Rabu (23/5).
Adrian mengatakan, aksi tersebut juga merupakan bentuk kritik terhadap seluruh pihak yang selalu memanfaatkan pohon sebagai tempat untuk publikasi maupun kampanye. Mereka berharap aksi ini menjadi momentum untuk menegakkan aturan terkait larangan menggunakan pohon sebagai tempat kampanye.
"Kami menuntut agar KPU dan Panwaslu menugaskan Panwas kecamatan untuk mencabuti seluruh APK yang dipasang di pepohonan. Jangan hanya menanam tapi pohon tidak dirawat," ujar dia.
Usai mencabut paku dan APK, para aktivis itu membubarkan diri. Rencananya, seluruh APK yang mereka cabut tersebut akan diserahkan ke Bawaslu Sumut.