REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan cokelat asal Jerman menyatakan minta maaf atas postingan gambar marshmallow berlapis cokelat manis dalam gaun pengantin pada hari pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Postingan, yang kini sudah dihapus dari facebook resmi perusahaan tersebut, mendapat kecaman karena dinilai cenderung rasial.
Seperti dilansir BBC, Rabu (23/5), brand cokelat Super Dickmann sebelumnya merilis foto tentang camilan khas Jerman, Schokokuss. Foto itu memperlihatkan schokokuss sedang di dalam katedral dengan kata-kata 'busa putih', mengacu kepada bagian dalamnya yang creamy, pelesetan pada frasa 'a vision in white' yang berarti 'pengantin bergaun putih'.
Caption foto tersebut: "Apa yang kamu lihat? Bukankah kamu juga ingin menjadi Meghan hari ini?"
Postingan itu ternyata mendapat respons negatif. Setelah banyak yang mengecam, Super Dickmann langsung memosting tulisan minta maaf. "Permohonan maaf sebesar-besarnya! Dunia Super Dickmann berwarna-warni dan beragam dan jauh dari pemikiran rasis."
Juru bicara perusahaan Bernd Roessler mengatakan bahwa yang memposting foto tersebut tidak berpikir cukup saat mempostingnya. Ia bahkan menyebut postingan foto itu 'bodoh dan memalukan', demikian seperti dilansir BBC, Rabu (23/5).
Hubungan antara Schokokuss (yang artinya ciuman cokelat) dan rasialisme bukanlah hal baru. Generasi yang lebih tua di Jerman dan di tempat lain biasa menyebutnya 'Negerkuss' (ciuman orang kulit hitam).
Selain kasus cokelat, penyiar televisi Jerman ZDF juga mendapat kecaman di media sosial terkait Meghan Markle. Pemirsa menilai beberapa komentar penyiar selama liputan langsung mereka tentang pernikahan kerajaan bernada rasialis.
Komentar kontroversial termasuk menggambarkan Meghan Markle sebagai 'eksotis' beberapa kali. Selain itu, ZDF juga mengatakan bahwa Ratu 'menutup mata untuk Meghan' dan bahwa penyanyi Injil dari Paduan Suara Kerajaan 'bernyanyi indah hitam'. ZDF menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa komentar mereka tepat untuk menjelaskan asal-usul Meghan Markle.