REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di bulan Ramadhan. Ia mengatakan PMKS harus diberi pemahaman tentang perlunya keterampilan untuk bekerja di ibu kota.
"Ya itu kita berikan satu pemahaman bahwa kalau masuk Jakarta itu harus punya skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha maupun ibu kota kita," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (23/5).
Menurut Sandiaga, ia telah memberikan instruksi khusus agar PMKS yang ditemukan saat Ramadan diberi perlindungan sementara. Instruksi ini diberikan kepada Dinas Sosial dan beberapa dinas lainnya.
"Selama bulan-bulan yang krusial ini, yang sangat menentukan di minggu-minggu terakhir sebelum memasuki hari lebaran, ini harus kita pastikan tidak ada warga yang tidak tertangani," ujarnya.
Sandiaga mengatakan, Dinas Sosial harus bekerja ekstra keras. Ia juga juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan kepada mereka, agar PMKS yang datang tidak semakin banyak.
"Kita akan tangani mereka yang datang ke sini. Tapi banyak juga yang berprofesi sebagai peminta-minta dan mereka bisa mengumpulkan dana yang luar biasa. Oleh karena ada kepedulian masyarakat yang tidak tersalurkan," katanya.
Sandiaga meminta agar masyarakat menyalurkan bantuan kepada organisasi-organisasi yang berkompetensi mengumpulkan dana. Ia berharap momentum Lebaran ini untuk mereka bisa menyalurkan. Sandiaga juga mengimbau masyarakat yang ingin masuk DKI agar meningkatkan keterampilannya. Pelatihan-pelatihan perlu dilakukan dengan baik di daerah-daerah.
"Kalau datang ke Jakarta tanpa skill itu akan sangat susah untuk bersaing. Pelatihan harus dilakukan baik di hulunya baik di daerah-daerah itu. Dan kita ingin mengarahkan mereka sebetulnya untuk kedaulatan pangan kita," ujar dia.