REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terus terjadi. Meski nilai tukar rupiah telah bertengger di kisaran level Rp 14 ribuan per dolar AS, ia meyakini rupiah belum berada pada titik keseimbangan baru.
"Ini kan masih bergoyang saja terus. Kalau situasi masih fluktuatif itu belum merupakan indikasi bahwa itu sudah merupakan ekuilibrium baru," ujar Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/5) malam.
Darmin mengatakan, saat ini gejolak di tingkat global masih terus berlangsung. Ia menyebut, gejolak juga bergeser dari isu ekonomi menjadi isu politik, terutama terkait keputusan AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
"Jadi, kesimpulannya ini belum ekuilibriumnya. Kita lihat saja semua ini tetap bisa bergerak balik, walaupun tidak banyak," ujar Darmin.
Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar dolar AS berada pada level Rp 14.192 pada Rabu (23/5). Sejak awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat terdepresiasi sekitar 4,7 persen.