REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Satu laporan rahasia Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada Kamis (24/5) menunjukkan Teheran masih mematuhi kesepakatan nuklir bersejarah setelah penarikan diri Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut. Laporan itu, yang dilihat oleh Xinhua, menyebutkan IAEA memantau rencana nuklir Iran di bawah Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA).
Tak ada tanda di dalam laporan tersebut bahwa Iran melanggar kesepakatan itu, yang membekukan rencana atomnya. "Tak ada anasir dasar di dalam program Teheran yang ditemukan melanggara kesepakatan tersebut, termasuk kegiatan Iran yang berkaitan dengan Air Berat dan Pemrosesan Ulang, Pengayaan dan Bahan Bakar, dan Penelitian Sentrifugal dan Pengembangan dan lain-lain," kata laporan itu.
Pada Juli 2015, enam negara besar dunia dan Iran menandatangani JCPOA di Ibu Kota Austria, Wina, kesepakatan bersejarah yang menghentikan sanksi atas Iran sebagai imbalan bagi tindakan Teheran membatasi program nuklirnya.