Jumat 25 May 2018 11:55 WIB

Presiden Erdogan Janji Tingkatkan Standar Hidup Warga Turki

Turki akan selenggarakan pemilihan presiden dan parlemen pada 24 Juni 2018

Rep: shelbi Asrianti/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: PA-EFE/KAYHAN OZER
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji meningkatkan perekonomian Turki dan menaikkan standar hidup dan penghasilan warganya. Hal itu dia sampaikan pada pidato kampanye jelang pemilihan umum.

Turki akan menyelenggarakan pemungutan suara untuk memilih presiden dan parlemen pada 24 Juni 2018. Bersama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Erdogan mengusung slogan "Parlemen Yang Kuat, Pemerintahan Yang Kuat, Turki Kuat".

"Tujuan baru Turki adalah berada di antara negara-negara berpenghasilan tinggi. Turki tidak hanya akan mandiri dalam industri pertahanan, tetapi juga akan menjadi salah satu negara pengekspor utama," ungkapnya.

Dia juga bertekad lebih banyak melibatkan kaum hawa dalam perekonomian. Partisipasi angkatan kerja perempuan ditargetkan melonjak hingga lebih dari 40 persen hingga akhir 2023.

Selama berada di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki telah mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup besar. Namun, belakangan nilai mata uang Lira Turki agak terpukul dan kehilangan 20 persen nilainya terhadap dolar.

Erdogan telah menentang untuk menaikkan suku bunga karena menganggapnya sebagai musuh dari pertumbuhan ekonomi. Bagaimanapun, momen pemilu dapat menunjukkan bahwa pemimpin Turki memiliki kontrol yang lebih besar atas ekonomi.

Politikus 64 tahun kelahiran Istanbul itu menjabat sebagai Presiden Turki sejak 2014. Sebelumnya, pada periode 2003-2014, Erdogan memegang posisi Perdana Menteri, dikutip dari laman Al Araby.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement