REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama bulan Ramadan, PMI buka 24 jam agar terpenuhinya stok darah. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pun mengajak masyarakat agar gemar mendonor darah karena ada nilai membantu sesama. "Stok darah di PMI Kota Bandung, saat bulan Ramadhan ini memang terjadi pengurangan. Jumlah pendonor darah berkurang sebanyak 60 persen," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, belum lama ini.
Aher mengatakan, dengan berkurangnya pendonor darah, tentu akan memengaruhi persediaan darah. Sementara itu, para pendonor yang masih aktif menyumbangkan darahnya setelah waktu berbuka puasa, hanya sekitar 40 persen atau 50 hingga 60 pendonor. Oleh karena itu, Aher mengajak seluruh masyarakat untuk tak sungkan mendonorkan darahnya.
Menurut Aher, donor darah itu keren, jadi harusnya menjadi gaya hidup sehat yang bermanfaat bagi sesama, juga bagi kesehatan diri. "Alhamdulillah saya biasa donor darah rutin, karena ternyata donor darah itu bisa membantu orang lain, bisa menyelamatkan orang lain, sesama kita, saat yang sama kita juga sehat," kata Aher.
Aher menjelaskan, saat darah diambil ada rangsangan sel darah baru untuk terbentuk kembali. Setelah diambil, dua hari kemudian sudah kembali cairan darah yang diambil. "Dengan banyak minum air putih, dua hari sudah normal kembali cairan 450 ml sudah tergantikan," katanya.
Aher pada Rabu malam (23/5) menyempatkan mampir ke Kantor Palang Merah Indoneia (PMI) Jalan Aceh, Kota Bandung. Dia menyumbangkan darahnya untuk Ghairan, bocah laki-laki berusia 12 tahun yang divonis dokter mengidap penyakit anemia aplastik. Yakni, suatu kelainan darah yang terjadi ketika sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah baru, baik sel darah merah, darah putih, maupun trombosit.
Kisahnya sempat viral di berbagai platform media sosial seperti Whatsapp Group. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Yuni Rahmawati dan Wisnu Ragasaputra ini berdomisili di Sukabumi. Saat ini, mereka singgah di Bandung untuk berobat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).
Per hari, Ghairan minimal butuh delapan labu trombosit dan dua labu sel darah merah. Karena untuk orang normal, idealnya memiliki trombosit 150 ribu hingga 450 ribu. Sedangkan Ghairan trombositnya bisa anjlok hingga 20 ribu.
Sementara kadar hemoglobin (hb) anjlok di angka delapan, dari idealnya 10 hingga 16. "Kami dapat kabar, bahwa di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) ada seorang anak memerlukan golongan darah O+. Kebetulan saya O+, sesuai, mudah-mudahan bisa membantu pasien tersebut," kata Aher usai mendonorkan darahnya.
Sebanyak 450 ml darah disumbangkan Aher kala itu. Tak hanya dia, beberapa kru Gubernur pun, juga ikut menyumbangkan darahnya. Namun, sang istri Netty Prasetyani,'gagal' menyumbangkan darahnya karena kekurangan kadar hemoglobin (hb).