REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekitar 1.000 penggemar Liverpool terdampar di bandara menyusul pembatalan beberapa penerbangan untuk final Liga Champions yang akan berlangsung pada Ahad (27/5) dini hari di Kiev, Ukraina. Menyusul kesulitan bandara dalam menampung pesawat yang datang.
Pesawat-pesawat sewaan telah mengantre untuk mengantar para penggemar menuju kota tempat berlangsungnya pertandingan melawan Real Madrid. Namun operator World Choice Sports memaksa untuk membatalkan mereka setelah tidak mampu mengamankan slot-slot pendaratan di Bandara Boryspil, kata mereka dalam laman resminya.
Para penggemar Liverpool yang panik berusaha mencari alternatif transportasi lain.
"Penerbangan putra saya yang berusia 18 tahun ke Kiev dibatalkan oleh World Choice Sports. Ia terpukul. Adakah yang memiliki kursi untuk pesawat pribadi?" demikian bunyi cicitan akun Twitter bernama Raf B.
Seorang penggemar bernama Chris Bolland berkomentar, "Saya patah hati, itulah yang setidaknya dapat dikatakan. Saya benar-benar terpukul dan tidak ada yang dapat saya lakukan tentang hal ini."
Banyak penggemar yang memesan tiket dengan operator tur karena mahal dan sulitnya untuk terbang ke Kiev.
Orang-orang yang pergi untuk menyaksikan pertandingan final mengakui telah membayar sampai 7.000 dolar untuk melihat tim kesayangannya berlaga.
Klub mengatakan melalui pernyataan di laman resminya bahwa sekitar 1.000 penggemar terkena dampak dari kisruh masalah penerbangan ini. Total sebanyak tiga penerbangan telah dibatalkan.
Pernyataan yang dirilis oleh laman World Choice Sports pada 24 Mei berkata, "Dengan sangat menyesal kami tidak dapat terbang pada 26 Mei dari Liverpool atau Manchester."
Namun mungkin terdapat bantuan dari mantan petinju kelas berat Vitali Klitschko, yang sekarang merupakan Wali Kota Kiev.
Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, telah berbicara dengannya sebagai usaha untuk memecahkan masalah. Ia mengatakan pada Jumat (25/5) bahwa perusahan angkutan udara mungkin dapat menerbangkan dua atau tiga pesawat ke Kiev pada Sabtu dini hari.