Sabtu 26 May 2018 00:10 WIB

Harga Terigu dan Telur Ayam di Bandar Lampung Terus Naik

Harga beras dan sayuran masih stabil di Bandar Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Tepung Terigu (ilustrasi)
Tepung Terigu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Memasuki pekan kedua bulan Ramadhan 1439 H, harga komoditas terigu dan telur ayam harganya terus bergerak naik di Bandar Lampung. Pemantauan di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Induk Tamin Kota Bandar Lampung, Jumat (25/5), harga terigu dan sagu mengalami kenaikan yang tajam.

Harga terigu yang semula Rp 7.000 per kg naik menjadi Rp 10 ribu per kg. Kenaikan sudah terjadi sejak sebelum Ramadhan. Harga terigu tersebut diperkirakan naik lagi menjelang Lebaran Idul Fitri.

Sedangkan harga telur ayam saat ini sudah mencapai Rp 25 ribu per kg. Pada awal Ramadhan harga telur ayam masih bertahan Rp 24 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam tersebut dipicu dengan meningkatnya kebutuhan selama Ramadhan. Harga tersebut, diprediksi akan bergerak naik mendekati Lebaran, karena kebutuhan pembuatan kue.

''Sekarang ini yang naik drastis terigu dan telur ayam selama bulan puasa ini. Sedangkan harga beras dan sayur mayur seperti bawang dan cabai masih normal bahkan sudah turun lagi,'' ujar Suratmin, penjual bahan pokok di Pasar Pasir Gintung, Jumat (25/5).

Menurut dia, harga terigu dan sagu naik karena ongkos distribusi naik sebelum Ramadhan. ''Banyak pedagang eceran yang mengeluh harga terigu naik sampai Rp 3.000 per kilogram,'' katanya.

Yudi (50 tahun), pedagang gorengan di Hanura, Pesawaran, mengatakan, kenaikan harga terigu sangat memukul pedagang yang menggunakan bahan baku terigu untuk produk makanannya. ''Kalau harga terigu sudah naik dari Rp 7.000 sampai Rp 10 ribu, kami tidak mungkin naikkan harga makanan,'' kata bapak dua anak tersebut.

Ia mengatakan terigu dan telur menjadi bahan baku bagi pedagang makanan, apalagi selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Pria asal Bekasi tersebut khawatir, harga terigu dan telur akan naik lagi mendekati hari Lebaran nanti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement