Jumat 25 May 2018 23:59 WIB

In Picture: Kabar Ramadhan: Panas Menyengat di Pakistan

.

Rep: Republika, Reuters, AP, EPA/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Sejumlah pria mendinginkan diri di sebuah pancuran untuk mendinginkan diri dari panas yang menyengat hingga 38 derajat Celcius di Islamabad, Pakistan, Jumat (25/5). (FOTO : B.K. Bangash/AP)

Sejumlah jamaah berjalan di area masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Jumlah jamaah di dua kota suci (Haramain) pada bulan ramadhan meningkat . (FOTO : Hamad I Mohammed/Reuters)

Seorang pria membaca Alquran di sebuah masjid di Algier, Jumat (25/5). (FOTO : Toufik Doudou/AP)

Seorang wanita Mesir, Dalal menabuh gendangnya di kawasan pemukiman di Kairo Mesir, Jumat (25/5). Dalal adalah seorang 'Mosahrati' sebutan bagi orang yang membangunkan warga untuk bersahur (FOTO : KHALED ELFIQI/EPA EFE)

Sejumlah perempuan Palestina berdoa di Kompleks Al Aqsha Yerusalem pada pelaksanaan Shalat Jumat kedua Ramadhan 2018, Jumat (25/5). (FOTO : Ammar Awad/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Panas menyengat di kawasan Pakistan memaksa warga setempat untuk mendinginkan diri di pancuran hingga kolam setempat. Hal ini sedikit meringankan hari yang harus dilalui sepanjang bulan puasa. Istilah Ramadhan berarti membakar menemui arti sesungguhnya sesuai sejarah penamaan bulan ini. Saat suhu udara yang sangat panas pada saat itu.   

 

sumber : Republika, Reuters, AP, EPA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement