REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Manajer tim Indonesia, Susy Susanti, menilai pencapaian tim putra Indonesia yang terhenti pada semifinal Piala Thomas 2018 adalah realita yang harus diterima semua pihak. Sebab, dengan materi pemain saat ini, Cina dinilai lebih layak melaju ke partai puncak turnamen bulu tangkis beregu putra dunia itu.
"Para pemain dan pelatih sudah berusaha maksimal untuk lebih baik lagi dan mencoba mengatasi Cina, tapi realitasnya kita belum bisa mencapai final," kata Susy Susanti usai menyaksikan kekalahan tim Indonesia dari Cina 1-3 pada semifinal di Bangkok, Thailand, Jumat (25/5) malam.
Ia mengatakan, secara materi, pemain Cina di atas kertas sudah lebih unggul. Tapi, ia menegaskan, Indonesia tidak menyerah begitu saja dan para pemain sudah memberikan yang terbaik.
Formasi pemain Cina pada Piala Thomas tahun ini, menurut Susy, memungkinkan mereka untuk jadi finalis, bahkan favorit untuk juara. "Mereka kuat di tunggal dan ganda, kita di tunggal semuanya di bawah mereka," ujar dia.
Setelah Piala Thomas dan Piala Uber 2018 ini, Susy yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Presasi PBSI, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan kembali bersiap untuk turnamen-turnamen berikutnya.
"Ada Asian Games yang tinggal dua bulan lagi, kita harus persiapan dari sekarang," katanya.
Susy menambahkan, dua bulan ke depan juga masih ada sejumlah turnamen penting sebelum Asian Games. Jadi harus dilihat kondisi pemain agar siap tampil.