REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sedikitnya 109 orang Palestina cedera pada Jumat (25/5) akibat tembakan Israel, selama bentrokan dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel, demikian laporan kantor berita Palestina, WAFA. Di antara korban, yang meliputi empat anak kecil dan sembilan perempuan, tiga menderita luka serius akibat tembakan Israel di kepala mereka, sementara sisanya menderita bermacam luka, kata kantor berita Palestina tersebut.
Meskipun udara panas pada saat Ramadhan, bulan suci puasa buat umat Muslim, rakyat Palestina melanjutkan protes di sepanjang perbatasan Jalur Gaza Timur. Lebih dari 120 orang Palestina telah tewas dan ribuan lagi cedera oleh pasukan keamanan Israel sejak dimulainya protes Pawai Akbar Kepulangan di dekat perbatasan Jalur Gaza-Israel pada 30 Maret.
Rakyat Palestina berdemonstrasi untuk menuntut hak mereka pulang ke rumah mereka sebelum 1948 di Palestina. Puluhan pemrotes Palestina bentrok dengan tentara Israel pada Jumat siang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza Timur dengan Israel, selama Jumat kesembilan protes anti-Israel, kata Xinhua, Sabtu (26/5).
Protes itu adalah bagian dari apa yang dinamakan oleh rakyat Palestina "Pawai Akbar Kepulangan", yang telah diselenggarakan setiap Jumat di lima lokasi berbeda di sepanjang perbatasan Jalur Gaza Timur dengan Israel sejak 30 Maret. Militer Israel telah menewaskan 114 orang Palestina dan melukai tak kurang dari 13.000 orang lagi sejak itu, kata Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.
Petugas medis mengatakan satu orang Palestina cedera akibat terkena peluru aktif Israel dan puluhan orang lagi menderita karena menghirup gas air mata selama demonstrasi Jumat terakhir, yang dinamakan "Berlanjut melawan Blokade". Sehari sebelumnya, para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) dan Jihad Islam mengatakan protes di bagian timur Jalur Gaza akan berlanjut sampai blokade Israel, yang telah diberlakukan atas daerah kantung itu selama 11 tahun, dicabut.