Sabtu 26 May 2018 12:50 WIB

Kapolri Yakinkan Para Dubes Soal Keamanan Asian Games 2018

Menurut Kapolri terorisme masih menjadi ancaman penyelenggaraan Asian Games 2018

Rep: Ali Mansur/ Red: Nidia Zuraya
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan keterangan mengenai penindakan terduga teroris seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan keterangan mengenai penindakan terduga teroris seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerak cepat Densus 88 menutup ruang gerak teroris pasca bom Surabaya menjadi kesuksesan besar Polri dalam meyakinkan dunia internasional bahwa Indonesia aman. Bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengundang langsung duta besar negara sahabat untuk menjelaskan situasi keamanan Indonesia pascabom Surabaya.

Tito mengatakan, terorisme memang masih menjadi ancaman pada penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan dibuka pada 18 Agustus mendatang. Namun Tito juga meyakinkan bahwa seluruh celah dan potensi ancaman dari gerak-gerik teroris telah diperhitungkan.

"Kami telah bergerak untuk antisipatif," kata Tito, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/5).

Tito mengambil langkah cepat memastikan situasi keamanan nasional terkendali dengan membangun komunikasi dengan mitra Polri dan dan negara-negara tetangga. Tito menegaskan, sumber daya keamanan negara Indonesia dengan jumlah hampir 1 juta personel dari Polri dan TNI sangat cukup menumpas aksi terorisme.

"Jadi kelompok ini dipastikan dapat diatasi," tegas Tito.

Maka dengan jaminan keamanan dari Kapolri dan Panglima TNI membuat kepala negara peserta Asian Games bersedia hadir pada acara pembukaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Bahkan jumlah kepala negara yang bersedia hadir terus bertambah, padahal sebelumya sempat muncul kekhawatiran dengan terbitnya Travel Advice dari negara peserta.

Menurut Tito, negara peserta Asian Games tak ada yang mengurangi atletnya, bahkan menambah jumlah pesertanya dengan keijutsertaannya di cabang olah raga yang dipertandingkan. Dan ini jadi bukti dunia international tidak ragu dengan kemampuan Kapolri dan Panglima TNI dalam menangani teror bom di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya mengantisipasi keamanan pembukaan Asian Games pada 18 Agustus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, dengan melibatkan TNI dan Polri.

Sebelumnya, Indonesia juga akan menerapkan prosedur pengamanan 'tanpa-toleransi' dalam persiapan sampai sesudah gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. "Untuk keamanan, kami meminta bantuan dari pihak-pihak terkait dan sudah orientasi pada kegiatan untuk menyelesaikan tugas dengan benar. Baik itu dari tim sport, tim arena pertandingan, tim transportasi, tim kedokteran, dan juga tim keamanan," jelas Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Beberapa pekan terakhir kondisi keamanan di dalam negeri tidak kondusif. Kondisi tak kondusif ini dimulau dari bentrokan di Mako Brimob, Depok yang menewaskan lima anggota polisi dan seorang narapidana teroris.

Kemudian serangan teror bom di Jawa Timur selama dua hari berturut-turut. Selanjutnya, penyerangan yang terjadi di Kepolisian Daerah Riau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement