Sabtu 26 May 2018 13:13 WIB

Dinkes Kota Bogor Bantu Puluhan Warga yang Keracunan

Puluhan warga Bogor keracunan usai mengkonsumsi tutut

Tiga orang yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan dirawat di sebuah rumah sakit.
Foto: Antara/Feri Purnama/ca
Tiga orang yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan dirawat di sebuah rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, menurunkan tim kesiapsiagaan dan surveilance Puskesmas serta rumah sakit untuk menangani warga yang mengalami keracunan makanan pada Sabtu (26/5). Sekitar 55 warga Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, keracunan usai mengkonsumsi tutut.

"Upaya penanganan keracunan sudah berjalan, tim kesiapsiagaan dan surveilance sudah bergerak di lapangan," kata Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Bogor, Lindawati.

Sejak Jumat (25/5) pukul 21.30 WIB warga berdatangan ke Puskesmas Bogor Utara mengeluhkan mual, muntah, pusing dan badan panas usai mengkonsumsi tutut. Berdasarkan data sementara, warga yang mengalami keracunan berasal dari RT 001 sebanyak 27 orang, RT 002 sebanyak 23 orang dan RT 005 sebanyak lima orang. Ketiganya berada di RW 006, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

Saat ini warga menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti di Puskesmas Bogor Utara dan beberapa lainnya dirujuk ke rumah sakit. Tim surveilance Puskesmas terus bergerak untuk mendata jumlah warga. Diperkirakan ada warga yang langsung ke rumah sakit tanpa melalui rujukan dari Puskesmas.

Sementara itu, aparat Polsek Bogor Utara juga sudah bergerak mengamankan barang bukti tutut yang dijual oleh Juju dengan harga Rp 2.000 per bungkus. Sebanyak 80 bungkus tutut atau keong dibeli oleh warga.

Menurut keterangan salah satu korban bernama Juju, tutut berasal dari Ibu Yayah atau Diah yang menitipkan dagangannya kepada dirinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement