REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menyatakan akan mendivestasi sebagian sahamnya ke investor. Hanya saja perseroan masih enggan menyebutkan investor mana saja yang tertarik memiliki beberapa saham tersebut.
"Saat ini (prosesnya) masih berjalan. Masih ada beberapa calon (investor)," ujar Direktur Utama BSB Saidi Mulia Lubis saat ditemui di Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ), pekan ini.
Ia menjelaskan, divestasi saham itu bertujuan meningkatkan permodalan BSB untuk berekspansi. "Sebenarnya, dalam kondisi sekarang saja saat dananya tidak ditambah sama sekali, kami masih punya dana ekspansi hampir Rp 2 triliun lagi," tutur Saidi.
Hanya saja, kata dia, permodalan tidak untuk jangka pendek melainkan jangka panjang. "Nggak hanya bicara tahun depan, tapi bicara ke depannya," ujarnya.
Menurut Saidi, perusahaan induk, Bank Bukopin berpesan agar BSB mencari mitra untuk pengembangan bisnis. Namun, dia belum dapat membuka total saham yang akan didivestasikan. "Induk akan tetap pertahankan (saham) mayoritasnya. Insya Allah, (divestasi) tahun ini di kuartal tiga," tutur Saidi.