Ahad 27 May 2018 17:26 WIB

Motor Disita Tiga Bulan, Pelaku Balapan Liar Diharapkan Jera

Pelaku balapan liar tak jarang masih kanak-kanak.

Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

BANJARMASIN -- Demi menjaga ketentraman Ramadhan, Polsek Banjarmasin menggelar razia balapan liar setiap hari. Operasi tersebut digencarkan sebagai respons atas keluhan warga.

 

Untuk memberi efek jera, pelaku bukan cuma ditilang. Pelaku juga tidak diperkenankan menunggangi motornya selama tiga bulan.

"Pengendara yang terlibat aksi balapan liar kami tilang dan sepeda motornya kami amankan selama tiga bulan di Polsek," kata Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol H Uskiansyah, Ahad.

Sejauh ini, polisi sudah mengamankan puluhan unit sepeda motor yang diduga terlibat balapan liar. Akan tetapi, pemilik kendaraan tidak bisa langsung menebus kesalahannya dengan membayar denda tilang.

"Supaya jera maka tilang itu tidak bisa diurus sebelum tiga bulan," ucap perwira menengah Polri yang akrab disapa Uski itu.

Dalam razia balapan liar, petugas gabungan Polsek Banjarmasin Timur dan Satlantas Polresta Banjarmasin bersiaga di sepanjang Jalan Ahmad Yani Km 4 hingga Km 5,5. Kawasan ini terkenal sebagai arena balapan liar.

Selama razia yang dimulai pada pukul 01.00 WITA hingga pukul 03.00 WITA, ada 10 unit sepeda motor yang diamankan. Polisi menduga pengendara motor tersebut hendak melakukan balapan liar.

"Mereka juga tidak memiliki atau tidak membawa kelengkapan surat-menyurat sepeda motor," kata mantan kasat Sabhara Polresta Banjarmasin itu.

Kapolsek Banjarmasin juga mengimbau seluruh orang tua agar bisa mengawasi anaknya. Tak jarang pelaku balapan liar masih anak-anak.

"Kalau sudah larut malam, namun anak belum pulang harap dicari," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement