REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan tank militer Israel menembak mati dua anggota kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza dan melukai satu lainnya pada Ahad (27/5). Militer Israel mengklaim, mereka pada awalnya hanya menargetkan pos pengamatan di Gaza.
Namun, Israel kemudian mengatakan serangan terhadap kelompok Jihad Islam itu merupakan serangan balasan atas sebuah bom yang ditanam di samping pagar perbatasan Israel-Gaza semalam. Israel meledakkan bom tersebut dan tak ada korban atas peristiwa tersebut.
Ketegangan di perbatasan Gaza meningkat sejak warga Palestina mulai melakukan demonstrasi massal pada 30 Maret lalu dalam Pawai Akbar Kepulangan. Israel menganggap aksi itu sebagai upaya warga Palestina untuk melanggar pagar perbatasan.
Baca juga: Tembakan Israel Akibatkan 109 Warga Palestina Cedera
Setidaknya 113 warga Palestina telah tewas dan ribuan orang terluka oleh tembakan tentara Israel dalam unjuk rasa tersebut. Tidak ada korban dari pihak Israel di sepanjang perbatasan Gaza, tetapi Israel telah melaporkan kerusakan yang luas di lahan pertanian sisi perbatasannya oleh layang-layang pembawa api yang diterbangkan dari Gaza.
Gaza secara de facto berada di bawah kendali Hamas, sebuah gerakan Islam yang membuat kalang-kabut Zionis Israel. Sementara Jihad Islam beroperasi dengan jaminan kebebasan dari Hamas.
Pada Sabtu (26/5), militer Israel baru mengumumkan kematian seorang tentara di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Menurut klaim Israel, tentara tersebut tewas setelah warga Palestina melemparkan batu ke kepalanya dari atas gedung pada Kamis (24/5).