REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemain belakang Liverpool Virgil van Dijk tak bisa mengelak kesedihan atas kekalahan timnya dari Real Madrid di laga final Liga Champions, Sabtu (26/5) malam waktu setempat. Ia mengatakan, dirinya hancur atas kekalahan tersebut.
Hanya saja, menurut pemain asal Belanda ini, kekecewaan terus-menerus tak akan membuat keadaan berubah. Ia mengaku bangga telah menjadi bagian dari Liverpool.
Menurut Van Dijk, kesedihan yang terus berlarut tak adil setelah perjuangan tim hingga titik final.
"Kami hancur, tapi ini tidak adil bagi para suporter. Saya bangga bermain dan menjadi bagian dari klub hebat ini," tulis Van Djik pada akun Instagramnya, Ahad (27/5).
Memasang foto yang sama dengan rekan Liverpool lainnya, sembari menggengam medali dan melewati trofi Si Kuping Lebar, Van Dijk mengaku bangga. Meski tak bisa membawa pulang trofi tersebut, namun ia tetap merasa beruntung bisa bermain di final. "Bisa bermain di final Liga Champions bersama Liverpool merupakan mimpi saya dan ini sudah menjadi kenyataan, meski tidak berjalan seperti yang kami rencanakan," tulisnya.
Van Dijk mengaku, kekalahan bukan akhir dari segalanya. Kekalahan atas Madrid merupakan pelajaran berharga bagi dirinya dan seluruh anak asuh Juergen Kloop. Ia pun tetap optimistis untuk masa depan Liverpool ke depan. "Kami harus tetap percaya dan saya sangat semangat untuk menghadapi tantangan masa depan," jelas dia.
Mantan pemain Southampton ini juga menghaturkan rasa terima kasih kepada seluruh Liverpool yang selalu mendukung tim. "Kalian luar biasa dan dukungan kalian merupakan support terbesar kami, #WeAreLiverpool," ujar Van Dijk.