REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan delegasi AS telah tiba di Korea Utara (Korut) untuk mempersiapkan KTT antara dia dan Kim Jong-un. Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan para pejabat AS dan Korut telah bertemu di Panmunjom, sebuah desa di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membentang di sepanjang perbatasan bersenjata antara Korut dan Korsel.
"Tim Amerika Serikat kami telah tiba di Korut untuk membuat pengaturan KTT antara Kim Jong Un dan saya sendiri," tulis Trump di Twitter.
Ini merupakan konfirmasi pertama Washington bahwa para pejabat AS telah memasuki Korut untuk pembicaraan. "Saya benar-benar percaya Korut memiliki potensi brilian dan akan menjadi negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti. Kim Jong-u setuju dengan saya tentang ini. Itu akan terjadi!" ujar Trump.
Selain pembicaraan itu, juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan tim juga berangkat ke Singapura pada Ahad pagi untuk bekerja dalam bidang logistik. Singapura dipilih sebagai lokasi KTT Kim dan Trump. Sebelumnya pada Ahad, Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan dia dan Kim telah setuju KTT Korut-AS harus diadakan.
"Kim dan saya setuju KTT 12 Juni harus diadakan dengan sukses, dan upaya kami untuk denuklirisasi Semenanjung Korea dan rezim perdamaian abadi tidak boleh dihentikan," kata Moon.
Pertemuan Kim dan Moon merupakan perubahan terbaru dalam naik turunnya diplomatik untuk prospek KTT AS-Korut. Ini tanda terkuat kedua pemimpin Korea berusaha untuk tetap mempertahankan pertemuan itu.
Korut telah menghadapi sanksi ekonomi atas program nuklir dan rudalnya sejak melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 2006. AS telah berjuang untuk memperlambat program senjata negara yang terisolasi itu. Ini telah menjadi prioritas keamanan bagi Washington karena Pyongyang berjanji untuk mengembangkan rudal bermata nuklir yang mampu menghantam daratan AS.
Mantan duta besar AS untuk Korsel,Sung Kim, akanmemimpin delegasi Amerika untuk bertemu dengan pejabat Korut di perbatasan. Pejabat Pentagon, Randall Schriver juga merupakan bagian dari delegasi AS.
The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa tim, yang juga termasuk Allison Hooker, ahli Korea di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, bertemu dengan Choe Son Hui, wakil menteri luar negeri Korut. The Post mengatakan pembicaraan di perbatasan akan dilanjutkan pada Senin dan Selasa di Tongilgak, gedung Utara di Panmunjom, di mana penandatangan gencatan senjata Perang Korea 1950-53 dilakukan.
Baca juga: Pria Mirip Kim Jong-un Terlihat di Singapura