REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV---- Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, Israel mulai membangun penghalang laut di perbatasan Gaza. Penghalang ini bertujuan untuk mencegah warga Palestina di Gaza masuk ke wilayah Israel.
Dilansir Aljazirah, Senin (28/5), penghalang itu, yang terdiri atas pemecah gelombang yang dibentengi dengan kawat berduri, sedang dibangun beberapa kilometer di utara Gaza dan akan selesai pada akhir tahun ini. "Ini adalah satu-satunya penghalang dari jenisnya di dunia, yang secara efektif akan memblokir kemungkinan menyusup ke Israel melalui laut," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.
Menurut Liebermen, keberadaan penghalang ini akan makin meruntuhkan Hamas, yang akan kehilangan kemampuan strategis lainnya. Menurut media Israel, Kementerian Pertahanan memerintahkan pembangunan penghalang setelah perang Gaza pada 2014. Saat itu Hamas berhasil memasuki Israel melalui laut.
Wilayah kantong pantai telah menjadi subjek blokade yang diberlakukan oleh Israel. Mesir juga ikut memblokade sejak 2007 ketika Hamas menguasai wilayah tersebut.
Kapal angkatan laut Israel membuat nelayan Gaza memancing di luar titik tertentu. Biasanya ditetapkan pada jarak sekitar 11 kilometer. Angkatan laut Israel sering menembaki kapal-kapal Palestina pada masa lalu.
Lebih dari 118 warga Palestina telah tewas di Jalur Gaza sejak protes massal yang menuntut hak untuk kembali. Protes dimulai pada akhir Maret.
Kepala Hamas di Gaza Yahiya Sinwar telah menyerukan demonstrasi massa lebih lanjut pada 5 Juni. Ini untuk memperingati berakhirnya Perang Enam Hari 1967, yang membuat Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur direbut oleh Israel.