Senin 28 May 2018 20:12 WIB

Badut Polisi Turut Sosialisasikan Bahaya Petasan

Petasan itu kategorinya bahan peledak, jadi sangat berbahaya.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Jajaran Satlantas Polres Purwakarta, sosialisasikan bahaya petasan sekaligus berbagi kebahagiaan dengan pembagian takjil kepada para pengguna jalan, di Perempatan Taman Pembaharuan Jl Veteran, Purwakarta, Senin (28/5).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Jajaran Satlantas Polres Purwakarta, sosialisasikan bahaya petasan sekaligus berbagi kebahagiaan dengan pembagian takjil kepada para pengguna jalan, di Perempatan Taman Pembaharuan Jl Veteran, Purwakarta, Senin (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Satlantas Polres Purwakarta, sosialisasikan bahaya petasan kepada para pengguna jalan di sepanjang perempatan Taman Pembaharuan. Uniknya lagi, sosialisasi tersebut melibatkan dua badut polisi.

Sontak saja, keberadaan para polisi dan badut tersebut mendapat perhatian masyarakat. Bahkan, tak segan anak-anak yang melintas ingin berfoto bersama badut tersebut.

KBO Lantas Polres Purwakarta, Iptu Gugun Gunadi, mengatakan, sejak awal puasa, jajarannya gencar turun ke jalan. Banyak informasi yang disosialisasikan ke masyarakat. Seperti, pentingnya menggunakan helm standar. Serta bahaya petasan. "Kita sengaja menurunkan polwan cantik dan badut polisi untuk menarik perhatian masyarakat. Supaya, pesan yang kita sampaikan ini mudah keterima," ujar Gugun, kepada Republika.co.id, Senin (28/5).

Menurutnya, kesadaran masyarakat akan menggunakan helm standar sudah sangat bagus. Karenanya, untuk sosialisasi pada sore ini, pihaknya lebih menekankan pada bahaya petasan. Meskipun kecil, petasan itu kategorinya bahan peledak. Jadi sangat berbahaya.

Dengan demikian, pihaknya mengajak pada masyarakat supaya bijak dalam membeli petasan selama bulan puasa ini. Bahkan, jangan biarkan anak-anak membeli atau menyalakan petasan seorang diri, karena sangat berbahaya. "Kami sarankan, jauhi petasan. Sebab, petasan bisa meledak. Bahkan, menimbulkan kebakaran atau melukai anggota tubuh," ujar Gugun.

Sementara itu, Heru Sanjaya (27 tahun) salah seorang pengguna jalan yang sedang ngabuburit, mengatakan, dia sangat mengapresiasi sosialisasi petasan ini. Apalagi, ada dua badut polisi laki-laki dan polisi wanita lengkap dengan hijabnya. Tak hanya itu, dalam sosialisasi ini pengendara juga diberi takjil untuk berbuka puasa.

"Sangat senang. Kami diberi takjil, lalu ada dua badut yang ikut serta dalam sosialisasi ini. Anak saya jadi senang dan pengen foto bareng badut polisinya," ujar Heru. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement