REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Asosiasi Judo Eropa ikut angkat komentar mengenai aksi bek Real Madrid, Sergio Ramos, yang membuat winger Liverpool, Mohamed Salah, mengalami cedera di laga final Liga Champions pada Sabtu (26/5). Di akun twitternya @europeanjudo, mereka menilai teknik Ramos merupakan teknik bantingan waki-gatame.
''Waki-gatame merupakan teknik yang berbahaya,'' tulis akun @europeanjudo dengan menampilkan foto Ramos saat menjatuhkan Salah, seperti dikutip situs Marca, Selasa (29/5).
''Itulah mengapa teknik waki-gatame dilarang di judo untuk transisi penyempurnaan teknik bantingan,'' sebutnya. ''Bagaimana pendapat Anda tentang pelanggaran di final Liga Champions kemarin?''
Dalam foto yang diunggah, @europeanjudo juga menuliskan kalimat sindiran, ''Teknik kuncian lengan terlarang di Judo, namun di sepak bola bisa untuk memenangkan Liga Champions."
Sementara, sekitar 500 ribu orang pada Selasa (29/5) pukul 13.00 WIB memberikan dukungan pada petisi online yang meminta UEFA dan FIFA memberikan hukuman kepada Sergio Ramos. Petisi daring di laman Change.org itu dibuat oleh Mohammed Salah Abdel Hakeem sehari setelah gelaran final Liga Champions.
''Sergio Ramos memberikan contoh buruk kepada generasi pemain sepak bola pada masa mendatang. Alih-alih berusaha meraih kemenangan secara fair, dia menggunakan trik yang mencoreng semangat fair play,'' tulis Abdel Hakam dalam keterangan di petisi daring tersebut. Ia menyerukan UEFA dan FIFA harus memberikan langkah tegas kepada Ramos dan pemain-pemain serupa, dengan menggunakan bukti rekaman video demi menjaga semangat dari permainan ini.
Cedera yang dialami Salah itu memang sempat menimbulkan kekhawatiran bagi para pendukung timnas Mesir, yang berharap bisa melihat Salah membawa Mesir tampil maksimal di Piala Dunia 2018. Maklum, ini menjadi pertama kalinya Mesir lolos Piala Dunia sejak 1990 silam.