REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengamat politik Universitas Al Azhar Jakarta, Ujang Komaruddin mengatakan, pasangan cagub-cawagub Jawa Tengah nomor urut 2 berpotensi membuat hasil berbeda. Ia yakin pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah punya kans untuk membuat kejutan di pilgub daerah yang disebut 'Kandang Banteng'.
Ia mengatakan, jika dilihat basisnya, Jawa Tengah memang menjadi basis merah (PDI Perjuangan) dan ini sudah tidak bisa dipungkiri. Hanya saja ia mengingatkan bila politik selalu dinamis.
Pejawat bisa saja dikalahkan, karena lawan politiknya -dalam hal ini Sudirman Said dan Ida Fauziyah-- juga mempunyai kekuatan yang bagus.
Ujang melihat ada beberapa indikator yang memperkuat analisisnya.Dimana saat ini elektabilitas dari pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN dan PKB ini terus meningkat.
Jawa Tengah, lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, juga merupakan salah satu basis dari PKB serta organisasi Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). "Jika 'mesin-mesin' ini digerakkan secara maksimal, bukan tidak mungkin akan menjadi penyeimbang suara lawan, pasangan Ganjar Pranowo- Taj Yasin Maimoen," tegasnya.
Ujang juga mencontohkan seberapa besar kekuatan suara Muslimat NU pada pertaruangan Pilkada. Yakni pada saat Pilgub Jawa Timur antara Khofifah Indar Parawansa dengan Soekarwo.
"Sama seperti dulu Khofifah di Pilgub Jawa Timur, dia membangun Muslimat, kalahnya tipis dengan Soekarwo. Jika kaum ibu- ibu digerakan, perjuangan akan tambah ringan, kekuatan ibu- ibu sangat berpengaruh," jelasnya.
Dikatakan pula, salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh petahana adalah meningkatnya elektabilitas dari pasangan Sudirman-Ida Fauziah.
Trennya naik terus, walaupun pelan tapi pasti. Dalam waktu sebulan ini jaringan tim juga terus getol mensosialisasikan kesuksesan Sudirman Said ketika jadi menteri.
Bahkan, tambahnya, jika tren kenaikan terus berlanjut, kejadian di pilgub Jawa Tengah lima tahun lalu bukan tidak mungkin bakal bisa terulang.
Masih ingat, Bibit Waluyo sebagai petahana kalah dengan Ganjar. "Jadi siapa bilang kejutan yang sama bakal terulang kembali di Jawa Tengah," tandasnya.
Apalagi, calon petahana sempat digoyang oleh isu KTP Elektronik dan hal ini juga bisa menjadi sebuah 'kerugian'. "Ini bisa saja mempengaruhi petahana," tandas Ujang.