REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) tetap percaya diri melihat survei Pilgub Jabar. Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas pasangan Asyik berada di posisi terakhir dibandingkan kandidat lainnya.
“Mengenai hasil survei itu, banyak lebih dari sepuluh lembaga dan bermacam-macam, saya bingung mana yang harus dipercaya,” ujar calon gubernur Jabar Sudrajat di sela-sela silaturahim ke pimpinan Pesantren Annidzom Jalan Selabintana, Kabupaten Sukabumi Selasa (29/5).
Sudrajat yang ditemani calon wakil gubernur Jabar Ahmad Syaikhu mengaku tetap percaya diri dalam menghadapi pilgub Jabar. Ia mempersilakan lembaga survei menyampaikan hasil survei.
“Intinya kami tawadhu aja dan terus kerjakan apa yang harus dikerjakan,” kata Sudrajat.
Selain itu, sebagai pendatang baru, paslon Asyik harus rajin menyapa masyarakat dan tidak jemawa. Misalnya paslon Asyik akan terus melakukan kukurusukan atau menyapa warga di sejumlah daerah.
Upaya ini dilakukan mendekati masa pencoblosan yang tersisa hanya satu bulan. “Pasangan Asyik terus saja kukurusukan ke sana kemari, masuk lembur keluar lembur bertemu dengan masyarakat dan tokoh masyarakat, ujar Sudrajat.
Sebelumnya, Kamis (24/5), Lembaga survei Ilma Research and Consulting atau ILMA merilis hasil survei terkait pilgub Jawa Barat 2018 yang digelar pada 15 hingga 20 Mei. Hasilnya, ada tiga calon gubernur Jawa Barat (cagub Jabar) yang bersaing ketat dengan selisih elektabilitas sangat tipis.
"Ketiga paslon yang elektabilitasnya bersaing ketat adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas tertinggi sebesar 28,63 persen, unggul tipis dari Deddy Mizwar dengan elektabilitas 27,88 persen, kemudian TB Hasanuddin meraih 19,50 persen," kata Direktur Eksekutif ILMA Research and Consulting Okan Darsyah, di Bandung, Kamis (24/5).
Sementara itu, elektabilitas cagub Jabar Sudrajat berada di urutan paling bawah, yakni 5,13 persen.