Rabu 30 May 2018 05:23 WIB

Kebakaran Rumah di Surabaya Tewaskan Delapan Penghuni Kos

Polisi juga sudah memberi pengertian kepada pihak keluarga soal lamanya identifikasi

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kebakaran terjadi di sebuah rumah kos di Kota Surabaya yang menewaskan delapan orang penghuni kos pada Selasa (29/5) malam. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Tinton Yudha Riambodo menyatakan identifikasi terhadap delapan orang yang tewas menunggu tim DVI Polda Jawa Timur.

"Kami mencoba untuk mengidentifikasi dari para jenazah yang ada di TKP. Kami akan memastikan lagi dan besok pagi tim identifikasi dari Polda Jatim akan mengindentifikasi," kata Tinton kepada wartawan di kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Tinton mengatakan adanya Tim DVI untuk mengidentifikasi secara maksimal agar memastikan tidak adanya kekeliruan terhadap jenazah korban kebakaran. "Kami juga telah memberikan pengertian kepada pihak keluarga terkait lamanya proses identifikasi itu. Sementara hingga Selasa malam, jenazah tetap ada di kamar mayat RSUD Dr Soetomo," ujarnya.

Tinton menjelaskan, sudah dilakukan proses awal, kemudian secara menyeluruh besok pagi oleh tim Identifikasi dari Polda Jatim untuk memastikan korban kecocokan data korban. "Sementara jenazah sudah banyak yang tidak diketahui karena hancur terbakar. Kami ingin memastikan lagi. Itu yang dilakukan tim Polda," ucapnya.

Untuk jenis kelamin dari jenazah korban sudah diketahui, tetapi Tinton enggan memberikan keterangan lebih lanjut karena tim DVI yang akan memberikannya.

Sementara untuk penyebab kebakaran, pihaknya juga menunggu penyelidikan dari tim Laboratorium Forensik Polda Jatim.

"Data pendukung sudah dapat dari keluarga tinggal yang lain-lain dari tim forensik. Kami doakan agar proses ini cepat, kami dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ikut berbela sungkawa terhadap korban," tuturnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement