REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Korban kebakaran di rumah indekos di Jalan Kebalen Kulon 2 Nomor 9, Kota Surabaya, Jawa Timur, meliputi bayi dan ibu hamil, kata perwira kepolisian setempat. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Antonius Agus Rahmanto kepada wartawan di lokasi kejadian merinci seluruh penghuni di rumah indekos yang terbakar itu berjumlah 20 orang.
"Terdapat delapan korban meninggal dunia dan 12 lainnya selamat," katanya.
(Baca: Kebakaran Rumah di Surabaya Tewaskan Delapan Orang)
Di antara delapan korban tewas, menurut Kapolres, seorang di antaranya masih bayi, tiga lainnya anak-anak, serta empat orang dewasa. "Kondisi korban tewas masih belum bisa dikenali akibat luka bakar yang cukup parah. Saat ini sudah berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo untuk dilakukan identifikasi," ujarnya.
(Baca: Ini Identitas Delapan Korban Tewas Kebakaran Rumah Kos)
Sementara polisi hingga kini juga masih mendata para korban yang selamat. Kebakaran diinformasikan terjadi pada sekitar pukul 14.30 WIB dan belum diketahui berapa penghuni yang berada di lokasi rumah kos berlantai dua itu.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi mata, saat kebakaran terjadi, terdapat empat penghuni yang menyelamatkan diri dengan cara melompat dari lantai 2. Dua di antaranya adalah ibu hamil dan bayi.
"Bayinya diselamatkan dengan cara dilempar oleh orang tuanya di lantai dua dan ditangkap oleh warga yang sejak awal berupaya memadamkan api dengan cara seadanya sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi," ucap seorang warga.
Sedangkan ibu hamil menyelamatkan diri dari lantai 2 rumah kosnya yang terbakar dengan cara meniti atap ke rumah-rumah tetangga dengan dipandu warga. Ibu hamil dan seorang bayi yang berhasil diselamatkan saat ini sedang mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya.
Sedangkan seorang korban selamat lainnya mendapat perawatan di Rumah Sakit Al Irsyad Surabaya karena diinformasikan mengalami patah tulang di bagian tubuhnya setelah melompat dari lantai 2 rumah kosnya yang terbakar.