REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Ramadhan mendatangkan penuh berkah bagi masyarakat, khususnya bagi umat Muslim. Karena selama bulan suci Ramadhan itulah, banjir sedekah datang dari berbagai kelompok dan individu.
Di Oman, kelompok pengembangan sosial Khimji Ramdas, Eshraqa, mendistribusikan sebanyak 8.000 paket Ramadhan kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan.Tim Eshraqa mengunjungi 18 badan amal dan asosiasi bantuan sosial di seluruh Oman untuk menyerahkan paket berisi beberapa kebutuhan penting. Bantuan itu diserahkan guna menjangkau penerima di seluruh bagian negara Oman.
Dalam menjalankan kegiatannya, tim ini bermitra dengan tim bantuan sosial untuk menyalurkan paket Ramadhan ke desa-desa di Hanshift, Al Laho dan Yitito guna mendukung kebutuhan komunitas setempat.
Muscat, Oman
Sementara itu, paket ramadhan didistribusikan ke berbagai organisasi amal dan kelompok relawan, seperti Asosiasi Al Noor untuk Tunanetra di Sohar, Dakhliyah dan Muscat, Asosiasi Oman untuk Penyandang Cacat di Ibri, Sohar dan Muscat, Silent Volunteers Group, Dana Sosial Takaful, Tim Olahraga Al Ahli, Tim Muttrah Group al Zabadya, Tim Al Etefaq, Tim Olahraga Ayni, Tim Sanobader Liajlekum, Tim Olahraga Al Sumood, Klub Olahraga Al Suwaiq, Tim Olahraga Seya, Tim Al Takafel, Tim Wedam Al Gaf dan Al Gali.
Direktur Khimji Ramdas, Nailesh Khimji, mengatakan nilai-nilai Ramadhan membuatnya menjadi periode kepedulian dan berbagi dengan mereka yang paling membutuhkannya. Ia mengatakan, Khimji Ramdas selalu berusaha menyebarkan pesan berbagi dan peduli melalui berbagai inisiatif dan proyek di bawah Eshraqa. Proyek tersebut bertujuan untuk membantu keluarga di seluruh Oman dan memastikan mereka juga menikmati perayaan sosial dan bersatu dalam semangat Ramadhan.
"Setiap tahun, kami melakukan kampanye bantuan dalam bentuk gerakan bantuan makanan, donasi dan kontribusi keinginan untuk bekerja sama dengan sejumlah organisasi filantropis, untuk memastikan bahwa kami cenderung pada kebutuhan masyarakat setempat dan berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, sebagai salah satu dari area fokus utama kami," kata Khimji, dilansir di Times Of Oman, Rabu (30/5).
Ia mengatakan, Eshraqa berupaya untuk membantu orang lain dengan nilai-nilai inti masyarakat Oman. Menurutnya, Ramadhan adalah momen penting di mana mereka dapat memberikan kontribusi bagi mereka yang kurang beruntung.
Dalam mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan, organisasi ini akan menyelenggarakan buka puasa untuk lebih dari 1.000 karyawan dan keluarga mereka pada Kamis (31/5) waktu setempat. Selain itu, akan ada kegiatan komunitas lainnya yang terpusat. Dalam hal ini, tim merayakan Qaranqasho dengan anak-anak yang dirawat di Pusat Kanker di The Royal Hospital.
Eshraqa berusaha untuk memastikan bahwa kontribusinya terencana dan dievaluasi dengan hati-hati. Hal itu agar mereka dapat melakukan diversifikasi dan mencapai jumlah maksimum, terutama mereka yang paling membutuhkan.
Berbuka Puasa Hijau
Sejumlah umat Islam di London memiliki budaya berbuka puasa yang sedikit berbeda dari umat Islam lainnya. Mereka mengadakan buka bersama 'hijau', sebuah kegiatan yang diorganisasi oleh Jumana Moon.
"Iftar (buka puasa) seringkali identik dengan memakan makanan besar seperti daging, juga tidak sedikit limbah makanan atau limbah plastik. Di sini kami ingin membuat acara iftar yang tidak menggunakan hal-hal tadi," kata Jumana Moon, Selasa (29/5).
Muslim muda Inggris.
Di tempat yang diorganisir oleh Jumana, menu untuk berbuka puasa kebanyakan berupa sayur-sayuran. Selain itu, ia tidak menggunakan sendok, sedotan, atau garpu plastik dan juga piring sekali pakai. Semuanya dibuat sangat ramah lingkungan.
"Hal ini berhubungan dengan tanggung jawab kita dengan alam, sebagai bagian dari ibadah," lanjut Jumana.
Kegiatan tersebut berlangsung di Rumi's Cave, tempat di London yang memang disediakan untuk aktivitas umat Muslim muda. Para peserta kegiatan harus membawa peralatan makan mereka sendiri dan tempat khusus untuk menyimpan sisa makanan.
Sumber makanan pun diusahakan berasal dari produk lokal, seperti sayuran yang menjadi salah satu bahan sop Inggris. Sayuran tersebut biasa diambil di alam secara langsung atau tumbuh di kebun pribadi.
Sisa-sisa biji kurma juga dikumpulkan untuk nantinya ditanam kembali dan dapat menghasilkan lebih banyak buah. Halini dilakukan terkait ayat-ayat Alquran yang mendorong umat Islam menjaga lingkungan.
Salah satu peserta, Sohaib Elnahla mengatakan buka puasa hijau ini menekankan ajaran Islam terkait budaya makan yang ramah lingkungan. "Apabila semua masjid melakukan buka puasa hijau, pasti akan memberikan dampak besar," ujar Sohaib.