Rabu 30 May 2018 21:07 WIB

Masjid Wazir Khan Warisan Mughal di Lahore

Sejarah masjid ini merentang sejak era Dinasti Mughal.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Wazir Khan, Lahore, Pakistan.
Foto: Wikipedia
Masjid Wazir Khan, Lahore, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakistan memiliki sejarah yang panjang dengan peradaban Islam. Salah satu peninggalan historis di sana adalah Masjid Wazir Khan, yang terletak di Kota Lahore.

Sejarah masjid ini merentang sejak era Dinasti Mughal. Proses konstruksi rumah ibadah itu berlangsung pada pertengahan abad ke-17. Saat itu, sebagian besar Asia selatan merupakan wilayah kekuasaan Shah Jahan (wafat 1666).

Pada 1641, Masjid Wazir Khan resmi berdiri. Lokasinya berdekatan dengan bangunan-bangunan lain yang sentral bagi para sultan. Sejak saat itu, masjid ini menjadi tempat bagi sultan-sultan Mughal dan keluarganya untuk melaksanakan shalat Jumat.

Dikisahkan, iring-iringan kerajaan begitu megah dalam perjalanannya dari benteng istana ke Masjid Wazir Khan. Orang-orang memadati pinggir jalan untuk menyaksikannya. Fenomena ini terus berlangsung hingga berdirinya Masjid Badshahi yang juga berlokasi di Lahore pada 1673, ketika Sultan Aurang zeb bertakhta.

photo
Seorang bocah lelaki mengambil air wudhu sebelum melakukan shalat maghrib di masjid bersejarah, Wazir Khan, Lahore, Pakistan.

Bagaimanapun, Masjid Wazir Khan tetap menjadi primadona, bahkan sampai hari ini. Para pakar memuji masjid ini sebagai puncak kreasi arsitektur wangsa Mughal. Per mukaan dinding ya dilapisi kashi-kari, yakni corak-corak geometris atau floral dari bahan batu kapur dengan tekstur yang halus.

Warnanya selang-seling biru, putih, dan hijau. Teknik pembuatannya dinamakan faience, yang biasa diterapkan pada tembikar khas Pakistan (kashi). Hiasan tersebut makin cantik dengan untaian kaligrafi ayat-ayat suci Alquran. Kasha-kari menunjukkan ciri khas kebudayaan Persia, khususnya pa da dekorasi dan detail ornamen yang rumit, berwarna-warni. Sepertinya, hal ini karena Shah Jahan memboyong banyak seniman Persia untuk mendukung desain masjid ini.

photo
Permukaan dinding yang dilapisi Khasi-kari/Wikipedia

Penamaan masjid tersebut mengam bil dari nama arsiteknya, Syekh Ilamud din al-An shari alias Wazir Khan. Pada akhir masa hidupnya, dia menduduki jabatan gubernur Punjab dalam era ke pemimpinan Shah Ja han. Selain bangun an ini, ada banyak hasil karya Wazir Khan.

Namun, hanya Masjid Wazir Khan yang layak disebut sebagai maha karya. Rumah ibadah ini juga didirikan sebagai penghormatan bagi salik Muhammad Ishaq atau Miran Badsyah. Makamnya dapat dijumpai tidak jauh dari kompleks masjid tersebut.

photo
Kompleks pemakaman di Wazir Khan/Wikipedia

Pada era Dinasti Mughal, sebuah masjid kenegaraan berfungsi sebagai pusat dari area yang lebih besar, charsu bazaar. Ini ada lah semacam alun-alun yang dilengkapi de ngan pasar tradisional, tempat orang-orang berkumpul dan para pengrajin me mamerkan produk mereka. Namun, kompleks Masjid Wazir Khan mendominasi keseluruhan charsu bazaar. Adapun lahan-lahan produk tif di sekitarnya merupakan tanah wakaf, yang keuntungan darinya diperuntukkan bagi keperluan umat.

Sejak tahun 2009, Masjid Wazir Khan mengalami restorasi besar-besaran. Upaya ini terlaksana dengan ker ja sama peme rintah Punjab dan Yayasan Aga Khan serta beberapa negara Barat, terutama Amerika Serikat, Jerman, dan Norwegia. Perombakan ini tidak sampai menghilangkan penampakan asli bangunan tersebut.

Para arkeolog turut dilibatkan dalam proyek yang menelan dana hingga 1,4 juta dolar AS ini. Pada Mei 2017, proyek ini selesai sehingga Masjid Wazir Khan kembali dibuka untuk umum. Tempat ini menarik hati bukan saja umat Is lam, melainkan para wisatawan umumnya.

Ada kesan eksotis, elok, dan megah pada Masjid Wazir Khan. Warna merah bata tam pak mendominasi sekujur bangunan ini. Pengaruh unsur-unsur Safawiyah dari kebudayaan Persia juga hadir. Namun, bila dilihat denah nya, Masjid Wazir Khan menampak kan pola hypostyle. Tata ruang ini seder ha nanya berarti area luas yang berbentuk persegi atau persegi panjang.

Biasanya, hypo style diterapkan pada masjid-masjid yang men contoh dari era Daulah Umayyah. Ba ngunan utama berdiri di atas suatu dataran dan mengelilingi hamparan lapangan luas. Selain Masjid Wazir Khan, bangun an masyhur lainnya yang mengikuti pola ini adalah Masjid Kordoba di Spanyol.

Kompleks Masjid Wazir Khan terdi ri atas lima bangunan utama yang masing-masing dinaungi kubah besar. Bangunan yang terbesar di antaranya merupakan tem pat imam memimpin shalat berjamaah atau khatib menyampaikan uraiannya.

Adapun para jamaah berada di belakang imam. Pada hari-hari besar, termasuk ketika shalat Ju mat, jumlah hadirin yang membe ludak da pat ditampung di halaman-dalam Masjid Wazir Khan yang seluas 39 x 51 meter per segi. Permukaan la pangan ini dilapisi lantai sehingga layak menjadi alas shalat.

photo
Bagian dalam Masjid Wazir Khan/Wikipedia

Sementara itu, ada pula kolam air mancur, tempat para jamaah berwudhu, di tengah area ini. Kompleks Masjid Wazir Khan dileng kapi dengan empat menara berben tuk segi de lapan. Masing-masing memiliki tinggi 100 meter, terletak di setiap sudut bangunan yang paling besar di masjid ini. Berdekatan dengan mihrab, terdapat kamar-kamar yang diperuntukkan bagi imam atau tamu resmi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement