REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pertandingan Persib Bandung kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Ahad (27/5) sempat berakhir dengan saling dorong antar pemain. Sesaat setelah wasit meniup peluit akhir, beberapa pemain Bali United dan Persib Bandung terlihat beradu mulut dan berakhir dengan kericuhan antar pemain.
Menurut Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara S Taryono, kericuhan tersebut bersifat sementara. Sekitar 10 menit kemudian kericuhan tersebut selesai.
Kuswara yang saat itu berada di tempat kejadian menganggap kericuhan tersebut hanya bersifat situasional. "Sudah gitu selesai, tidak berkepanjangan. Jadi emosinya sesaat. Ibaratnya itu sisa-sisa pertandingan berlangsung, setelah itu selesai," kata Kuswara ketika ditemui Republika di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Rabu (30/5).
Menurutnya, Persib saat ini sedang dalam posisi menunggu dan tidak akan mengambil keputusan awal untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. "Kenapa menunggu, yang jelas sudah menjadi wilayah yang berkompeten (Komdis PSSI) untuk menilai pascapertandingan tersebut," jelasnya.
Dia menyayangkan kejadian tersebut. Karena menurutnya, selama ini Persib dan Bali United memiliki hubungan yang baik. "Persib dan Bali United memiliki hubungan yang baik dari tim maupun manajemen," tegasnya.
Kuswara menegaskan bahwa selama ini manajemen sudah mewanti-wanti pemain agar tidak tersulut emosi. "Pemain itu ingin menampilkan yang terbaik. Walaupun dalam arti menguras enerji dan tensinya yang tinggi saat itu," tegasnya.
Dia dan manajemen Persib sudah mengantisipasi jika nantinya Persib terkena sanksi atas kejadian tersebut. "Kalau ada sanksi, ya kita pelajari sanksi tentang apa, menyangkut apa, langkah terbaik manajemen apa," jelasnya.