Kamis 31 May 2018 08:54 WIB

Alunan Musik Sunda di Sudut London

Alunan suling bambu memesona pengunjung Museum Horniman and Gardens.

Suling bambu. Ilustrasi
Foto: Nandaabiz.com
Suling bambu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Suara suling bambu itu begitu merdu. Dimainkan oleh Jasmine Hornabrook, salah seorang anggota Goldsmiths Gamelan Group. Alunan itu bahkan sampai memesona pengunjung Museum Horniman and Gardens di salah satu sudut Kota London sore itu.

Penampilan itu merupakan salah satu rangkaian pertunjukan hasil kerja sama yang indah dari seniman musik Sunda, Lili Suparli dan Rudi Mukhram, dengan grup gamelan dari Universitas Goldsmith pimpinan "Kang" Dr Barley Norton.

Minister Counsellor Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI London Thomas Siregar kepada Antara London, Kamis (31/5), menilai penampilan itu sangat istimewa. Sehingga menjadi momen indah untuk ngabuburit atau mengisi waktu berbuka puasa,  yang cukup panjang di Inggris

Tembang "Jipang Prawa" ditampilkan sebagai bubuka. Tembang pembukaan ini memberikan energi yang mengisi seluruh ruang rumah kaca conservatory di halaman Horniman Museum and Gardens dari Institut Seni Budaya Indonesia. Institut yang mulai dibuka sejak tahun 1901 ini memiliki arsitektur sangat unik.

Irama tembang berkarakter dengan pergantian tempo yang variatif pun ikut mengundang anak-anak Inggris yang menyaksikan ikut bergoyang dan bertepuk tangan.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London Profesor E. Aminudin Aziz pada saat membuka acara menjelaskan, acara tersebut berlangsung berkat kerja sama beberapa pihak. Yakni antara KBRI London melalui Program Residensi Seniman Jawa Barat, Lili Suparli dan Rudi Mukhram dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, dengan Departemen Musik Universitas Goldsmiths dan Horniman Museum and Gardens.

Aminudin Aziz menyampaikan terima kasihnya kepada para musisi Indonesia dan Inggris yang memopulerkan seni musik Jawa Barat di Inggris, yang dirasakan belum begitu banyak dikenali oleh publik Inggris.

Pascaprogram Residensi Seniman Sunda tahun 2017 di London, Kang Barley melanjutkan program khusus belajar seni degung dan kendang Sunda kepada Lili Suparli di Bandung. Ketertarikannya mendalami seni musik Sunda muncul setelah memperhatikan keunikan langgamnya dibandingkan dengan musik lainnya.

Di samping itu, Kang Barley juga melihat belum terlalu banyak orang Inggris yang secara khusus belajar seni Sunda. Padahal, minat masyarakat Inggris terhadap seni Sunda sangat besar. Hal ini tampak dari banyaknya pengunjung pada setiap acara pagelaran seni Sunda di Inggris, khususnya Kota London.

Tembang "Sorban Palid" yang sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Barat atau yang diistilahkan oleh Kang Barley sebagai the Floating Turban cukup menggelitik pengunjung yang menyaksikan. Sebab pada beberapa bagian musik tersebut, Kang Barley mengangkat tangannya dan mengajak seluruh penonton untuk bertepuk tangan dengan nada tertentu seirama dengan ketukan kendang dan kecrek.

Sementara itu, Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI London, Thomas Siregar yang menyaksikan acara tersebut bersama keluarga merasa sangat senang dan bangga. Ia melihat kekompakan para musisi dari kedua negara memainkan alat musik tiup, petik, dan pukul tersebut dengan sangat apik dan mengagumkan.

Tembang "Galatik Mangut", "Senggot", dan "Kalangkang" melengkapi suasana parahyangan di selatan Kota London yang sejuk baru diguyur hujan cukup lebat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement