Kamis 31 May 2018 15:04 WIB

Kantornya Digeruduk Kader PDIP, Ini Kata Pemred Radar Bogor

Ada kesalahan lagi Rp 112 juta itu bukanlah gaji, melainkan penghasilan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Dewan Pengarah BPIP serta sejumlah pengurus melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (22/3).
Foto: Dessy Suciati Saputri
Ketua Dewan Pengarah BPIP serta sejumlah pengurus melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja memberi respons terhadap pemberitaan terkait ratusan orang yang sempat membuat keributan di kantornya pada Rabu (30/5) sore. Menurut dia, pihak Radar Bogor dan ratusan orang yang meminta penjelasan tentang penghasilan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut sudah melakukan diskusi.

Ada beberapa hal yang disepakati. Di antaranya, klarifikasi Radar Bogor bahwa Rp 112 juta penghasilan Megawati dan BPIP. "Itu kan masih dalam koridor wajar untuk diberitakan ulang," tutur Tegar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (31/5).

Selain itu, Tegar menambahkan, ada kesalahan lagi bahwa Rp 112 juta itu bukanlah gaji, melainkan penghasilan. Sebab, penghasilan terdiri atas beberapa variabel seperti tunjangan. Kesalahan ini akan diakui Radar Bogor melalui koran terbitan hari ini.

Menurut Tegar, hal-hal yang sifatnya korektif ini masih dapat diakui dan akan dikoreksi. Namun, ada sejumlah permintaan lain yang menurut dia di luar kewenangan redaksi seperti permintaan maaf satu halaman. "Itu kan bukan kewenangan kami, kami tidak sepenuhnya salah," ucapnya.

Di samping itu, Tegar menyesal atas tindakan massa yang merusak sejumlah fasilitas kantor, seperti tempat sampah dan meja aula. Sebelumnya, massa yang diketahui merupakan kader PDIP Kota Bogor juga sempat marah-marah saat datang ke kantor Radar Bogor sekitar pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Radar Bogor Digeruduk, Politikus PDIP: Megawati Ibu Kami

Setelah massa tersebut datang, sempat hadir juga pimpinan PDIP Kabupaten Bogor. Diskusi antara dua belah pihak tidak berjalan lama. Menurut Tegar, sekitar pukul 17.00 WIB pertemuan sudah selesai. "Saya didampingi Aswan Ahmad selaku manajer produksi Radar Bogor," ujarnya.

Sebelumnya, sekitar seratus kader dan simpatisan PDIP meluapkan emosi dengan membawa sepeda motor dan pengeras suara. Mereka datang dengan membentak dan memaki karyawan, bahkan mengejar staf yang sedang bertugas.

Aksi tersebut dipicu pemberitaan Radar Bogor yang menampilkan foto Megawati dengan judul "Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta". Menurut massa PDIP yang hadir ke kantor Radar Bogor, berita tersebut dianggap sangat tendensius.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement