Kamis 31 May 2018 22:06 WIB

Menhub Minta Pilot Garuda tak Mogok Terbang Saat Musim Mudik

Pilot Garuda mengancam mogok terbang jika perseroan tak merombak jajaran direksi.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Antara
Sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau para pilot maskapai Garuda Indonesia untuk tidak menjalankan aksi mogok terbang. Ia menilai, mogok kerja pilot Garuda akan merugikan banyak pihak.

Apalagi, jika aksi itu dilakukan bertepatan dengan musim mudik saat semua maskapi tengah sibuk melayani penumpang. "Saya harap pilot tidak lakukan tindakan itu karena saya pikir kalau itu dilakukan akan mencederai komitmen kita sebagai anak bangsa yang menjadikan Garuda sebagai flag carrier," ujar Budi Karya, di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (31/5).

Ia mendorong agar para karyawan dan manajemen Garuda Indonesia dapat menyelesaikan masalah yang ada dengan cara berdialog. Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk yang tergabung dalam Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) menuntut adanya perombakan di jajaran direksi. Mereka menilai terjadi kegagalan manajemen di perseroan yang membuat kinerja Garuda Indonesia terus menurun.

Apabila tuntutan tersebut tak dipenuhi, karyawan mengancam akan melakukan aksi mogok kerja. Aksi tersebut rencananya digelar selama sepekan. Ketua Harian Sekarga Tomy Tampati memastikan mogok kerja akan dilakukan sebelum Idul Fitri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement