Kamis 31 May 2018 23:24 WIB

Kantong Plastik untuk Bangun Jalan Raya di Australia

Biaya membuat jalan dari kantong plastik sama dengan membuat jalan tradisional.

Red: Nur Aini
kantong plastik, ilustrasi
Foto: Tahta Aidilla/Republika
kantong plastik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kantong plastik tampaknya tidak memiliki manfaat lain selain untuk membawa barang belanja. Benda tersebut telah menjadi momok, buruk untuk pembuangan sampah, hewan, dan lingkungan. Tapi proyek baru di utara Melbourne telah berhasil mengubah kantong plastik menjadi sesuatu yang dapat digunakan berulang, yaitu jalan raya.

Jalan sepanjang 300 meter, di Rayfield Avenue di Craigieburn, menggunakan aditif yang terdiri dari 530 ribu kantong plastik, lebih dari 12 ribu kartrid printer daur ulang, dan 168 ribu botol kaca.

"Kami pikir ini inisiatif besar," kata Geoff Porter, Wali Kota Pemkot Hume. "Jika berhasil seperti yang kami harapkan, kami akan mempromosikan hal ini di seluruh kota."

Pengujian juga mengungkapkan jalan baru dapat menangani suhu ekstrem lebih baik. Mengenai biaya, harganya sama seperti biaya jalan tradisional.

Itu pertama kalinya bahan aditif digunakan dan hasilnya mengejutkan perusahaan daur ulang di belakangnya, Close the Loop. "Bukan hanya kompetitif, tetapi hal ini membuat permukaan jalan lebih fleksibel, lebih kuat, lebih tahan lama dan sangat bermanfaat bagi produk yang seharusnya dibuang ke TPA," kata Craig Devlin, direktur perusahaan.

Kantong plastik dikumpulkan dari jaringan supermarket di Australia oleh kelompok daur ulang besar lainnya. Bahan aditif untuk jalan tersebut dikembangkan oleh Close the Loop menggunakan 40 ribu dolar dari 2,5 juta dolar dana pemerintah negara bagian yang ditujukan untuk penelitian dan pengembangan daur ulang.

Menurut Rob Spanece, hal itu merupakan langkah tepat dan dapat mengurangi tekanan dari pemkot di tengah krisis daur ulang. Krisis itu akibat penolakan Cina menerima sampah plastik dari Australia.

Tapi Spence memperingatkan efek penuhnya mungkin belum terasa selama beberapa tahun.

 

"Dalam lima tahun ke depan atau lebih, kita akan melihat restrukturisasi besar dalam industri ini," katanya.

"Akan dibutuhkan suntikan modal yang signifikan. Lingkungan harus benar. Semuanya terkait dengan beban dan biaya TPA. Sektor swasta akan tertarik untuk masuk."

Sementara itu perjanjian Pemkot dan perusahaan daur ulang untuk pengumpulan sampah pinggir jalan, menyusul keputusan Cina, akan berakhir pada 1 Juli 2018. Spence mengatakan bahwa Pemkot hanya beberapa minggu lagi meluncurkan perjanjian baru dengan harga yang sama, sekitar 1 dolar seminggu atau 52 dolar per tahun per rumah tangga.

"Beberapa dari mereka telah menandatangani dan ada yang lebih menekan pendaur ulang untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Kami ingin prosesnya mulus dan sistem daur ulang ini terus beroperasi."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-05-31/bangun-jalan-dari-sampah-daur-ulang-di-melbourne/9819500
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement