REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Musim 2017/2018 telah berakhir. Sebagian pemain mempersiapkan diri menuju Piala Dunia 2018 di Rusia bulan depan.
Sebelum menuju event tersebut, aksi para juru gedor kelas wahid di berbagai liga top Eropa masih layak untuk disimak. Mohamed Salah satu di antaranya.
Baru semusim berkostum Liverpool, Salah sudah mencuri perhatian dunia. Penggawa tim nasional Mesir itu menjadi top skorer Liga Primer Inggris. Catatan 32 gol eks penggawa AS Roma, tak bisa dikejar bomber Tottenham Hotspur, Harry Kane di peringkat kedua dengan koleksi 30 gol.
Kane adalah raja gol Inggris dua musim sebelumnya. Salah berstatus top skorer dengan memecahkan rekor beberapa nama kesohor. Ia melewati catatan Cristino Ronaldo saat berkostum Manchester United pada musim 2007/2008.
Kemudian Luis Suarez pada musim 2013/2014. Juga Alan Shearer ketika berseragam Blackburn Rovers pada kompetisi 1995/1996. Tiga nama terakhir hanya mampu menjaringkan 31 gol saat meraih sepatu emas. "Saya selalu berpikir membantu tim memenangkan pertandingan," kata Salah dilansir laman resmi klubnya, awal pekan ini.
Mauro Icardi
Selanjutnya beralih ke Serie A Italia. Nama penyerang Inter Milan Mauro Icardi didapuk sebagai pencetak gol terbanyak kompetisi terelite Negeri Piza. Jumlah 29 gol Icardi sebenarnya sama dengan Ciro Immobile dari Lazio.
Hanya saja, jika dilihat dari peringkat tim di klasemen akhir, Nerazzurri sedikit lebih baik di atas Biancoceleste. Pasukan biru hitam berada di tangga keempat. Sementara, skuat Le Aquile menghuni peringkat kelima.
Kiprah Icardi bersama Inter mengundang decak kagum. Legenda klub tersebut, Luis Nazario Ronaldo menilai bukan perkara mudah mencapai level tersebut. Di Italia, jumlah 29 gol sudah sangat banyak. "Saya harap dia menjadi orang pertama yang mengetahui kalau dia masih bisa berkembang," ujar Ronaldo kepada Gazzetta mengutip dari Football Italia, beberapa hari lalu.
Malang bagi kapten La Beneamata itu. Meski mendulang banyak gol semusim terakhir, namanya tak masuk skuat Argentina pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Pelatih Jorge Sampaoli lebih memilih Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, Paulo Dybala, dan tentunya Lionel Messi, mengisi lini depan La Albiceleste.
Beralih ke La Liga Spanyol. Lagi-lagi Messi menunjukkan kelasnya di salah satu kompetisi lokal terbaik dunia tersebut. Ia keluar sebagai pencetak gol terbanyak.
Lionel Messi
Sebanyak 34 gol Messi sarangkan ke gawang para rival. Dengan demikian, ia meraih top skorer ajang terelite Negeri Matador, enam musim beruntun. Pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, salah satu tokoh pengagum La Pulga, julukan Messi.
Loew menilai selain piawai mencetak gol, Messi juga bisa membangun kerja sama tim dengan baik. Messi dinilainya pemain yang lengkap. "Ia menciptakan 30 hingga 40 assist dalam 10 tahun terakhir, juga bisa mencetak hingga 50 gol," ujar Loew memuji.
Kondisi ini berarti Messi sukses meraih sepatu emas Eropa untuk kelima kalinya secara beruntun. Saingan terdekat kapten timnas Argentina itu, Mohamed Salah hanya mengoleksi 32 gol bersama Liverpool. La Pulga masih yang terbaik entah sampai kapan.