REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu tercatat pernah mengalami kejadian tawuran antarwarga. Untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terulang, terutama di masa lebaran, maka akan didirikan Posko Terpadu Antisipasi Tawuran.
"Posko terpadu itu akan kita dirikan di setiap polsek di wilayah hukum Polres Indramayu," ujar Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin, saat ditemui usai memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lodaya 2018, di Mapolres Indramayu, Kamis (31/5).
Arif menyebutkan, dinamakan Posko Terpadu karena didalamnya terdiri atas berbagai pihak. Selain polisi, juga ada TNI, kuwu (kepala desa), maupun tokoh masyarakat di masing-masing daerah. Jika ada masalah di antara warga, maka cukup tim itulah yang akan turun mendamaikannya. "Jadi persoalannya tidak meluas kemana-mana. Cukup diselesaikan oleh tim terpadu, sudah selesai," kata Arif.
Arif pun bersyukur, dalam setahun terakhir, di Kabupaten Indramayu tidak terjadi aksi tawuran antarwarga. Meski demikian, berdasarkan pengalaman, potensi kerawanan terjadinya tawuran di antaranya di daerah Parean, daerah Bojong, Krangkeng, dan Pawidean.
Selain mendirikan posko itu, Arif pun memerintahkan tiap polsek untuk semakin menggencarkan razia minuman keras dan warung remang-remang di bulan Ramadhan. Pasalnya, keberadaan tempat dan minuman terlarang itu disinyalir masih ada yang tetap beroperasi.