Jumat 01 Jun 2018 14:28 WIB
Dari Komunitas

Gema Alquran di Komunitas

Beberapa komunitas pencinta Alquran pun kian meningkatkan aktivitasnya di bulan suci.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Salah satu acara kopi darat (koprar) Tahfidz Online.
Foto: Dok TO
Salah satu acara kopi darat (koprar) Tahfidz Online.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tanpa terasa, Ramadhan telah sampai di pertengahan. Bulan yang mulia ini punya momentum istimewa ketika tanggalnya sudah hinggap ke angka belasan.

Dialah peringatan Nuzululquran atau hari turunnya Alquran. Pada hari itu Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW menurunkan ayat-ayat suci yang akan menjadi petunjuk bagi manusia.

Ayat-ayat suci Alquran kian spesial karena punya pahala berkali lipat ketika dibaca selama Ramadhan. Di Tanah Air, kesadaran umat untuk mencintai Alquran tumbuh dalam satu dekade terakhir.

photo
Infografis Nuzulul Quran

Beberapa komunitas pencinta Alquran pun kian meningkatkan frekuensi aktivitasnya pada bulan suci ini. Pendiri komunitas Tahfidz Online (TO) Ustaz Ikhsan Malik menjelaskan, kegiatan khusus Ramadhan di TO tidak jauh berbeda dengan Ramadhan sebelumnya.

Komunitas yang sudah berdiri tiga tahun silam ini melakukan kegiatan rutin setiap pukul 00.00 WIB. Pada waktu itu hampir seluruh anggota komunitas atau biasa disebut santri menyetorkan hafalannya.

Anggota komunitas ini bukan hanya berasal dari Indonesia, melainkan negara- negara lain, seperti Malaysia, Korea, Jepang, Singapura, India, Arab Saudi, Hong Kong, Belanda, Amerika, Inggris, Belgia, dan lainnya. Karena itu, waktu setoran dapat disesuaikan dengan waktu di masing-masing negara.

Santri yang berhasil setoran tepat waktu, mendapatkan poin. Tujuan dari Lintasan Awal ini agar Alquran sebagai aktivitas awal memulai hari, kata Ustaz Ikhsan saat dihubungi Republika.co.id, belum lama ini. Dia menjelaskan, TO selalu berusaha membuat inovasi untuk menjaga semangat menghafal para santrinya. Untuk menjaga hafalan maka diperlukan lingkungan yang mendukung, salah satunya dengan komunikasi yang intensif.

photo
sejak dibentuk pada April 2016 lalu, hingga saat ini sudah ada sekitar 3000 orang yang pernah mendaftar menjadi santri Tahfidz Online.

Caranya, para guru dan penguji harus aktif berkomunikasi dengan santri lainnya di grup yang bernama halakah besar atau grup berkumpulnya semua santri, kata dia.

Selain penanaman ukhuwah, komunitas TO juga menerapkan sistem Iman- Adab-Ilmu-Amal. Maksudnya, ketika seseorang ingin menuntut ilmu dan ingin memperoleh keberkahan ilmu, harus diawali dengan baiknya adab dan akhlak.

Hal ini harus dilakukan oleh seluruh santri, baik ke sesama santri, maupun ke para musyrif atau guru. Ustaz Ikhsan menjelaskan, keberkahan ilmu sejatinya ada pada ridha si pemberi ilmu, sehingga kedekatan ini sekiranya penting dijalin demi menjaga keberkahan ilmu.

"Saya berharap, para penghafal Alquran itu tidak kaku, tapi luwes. Tak hanya hafal saja, tapi bisa berbagi senyum, rajin menyapa, dan berbagi kebahagiaan untuk orang lain. Saya ingin, penghafal Quran itu tidak cuek, tapi peduli dan penuh kasih sayang, kata dia.

photo
Salah satu acara kopi darat (koprar) Tahfidz Online.

Untuk menyambut Nuzululquran, komunitas TO juga menyediakan pelatihan tahsin dasar yang disisipkan dalam kuis harian dan pekanan selain hafalan. Selain itu, terjemahan Alquran, tadabur Alquran, Ulumul Quran, serta wawasan tentang Alquran juga menjadi kegiatan yang rutin dilakukan.

"Di akhir periode, kami adakan imtihan akbar atau ujian akhir, jadi semua program atau rangkaian aktivitas di Tahfidz Online kita ujiakan agar santri tak hanya hafal saja, tapi paham apa yang dihafal," jelas dia.

Menurut Ustaz Ikhsan, Ramadhan merupakan bulan Alquran. Selain menjadi waktu diturunkannya Alquran, Allah SWT juga akan melipatgandakan pahala orang-orang yang senantiasa dekat dengan Alquran. Untuk memaksimal kannya, komunitas TO menghadirkan serangkaian kegiatan kreativitas, seperti syiar ayat-ayat Suci via Online, Mading Dakwah Online, Pembelajaran Tajwid, dan Pemahaman Alquran.

"Dari program tersebut, santri diharapkan untuk berbagi ilmu ke medsos yang mereka punya selain sebagai tugas juga melatih untuk berbagi ilmu,"kata Ustaz Ikhsan. Dengan cara itu juga, kita bisa mengajak masyarakat Muslim lainnya untuk memahami Alquran dan tertarik untuk dekat dengan kitab Allah, lanjut dia.

Sementara itu, Arif Kurniawan, salah satu pendiri Komunitas Tahfidz Quran dan Hadits (TQH) menjelaskan, awal mula terbentuknya TQS tak lain berasal dari kegiatan saling setor dan saling mengoreksi hafalan Alquran Arif atau biasa dikenal dengan Abu Amira bersama kedua rekannya. Dari situ, mereka berinisiatif untuk belajar sekaligus mengajarkan ilmu Alquran kepada yang lain, seperti yang diajarkan Nabi Muhammad.

Utsman bin Affan RA berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, 'Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.'"(HR Bukhari). Adapun metode hafalan yang diterapkan dalam komunitas TQH ini mengandalkan fasilitas pesan suara dalam aplikasi Whatsapp sebagai sarana penyetoran hafalan. Menurut Abu Amira, setiap harinya para anggota komunitas diwajibkan menghafal ayat baru (minimal satu ayat dan maksimal satu halaman).

photo
Para santri Tahfidz Online dari Jadebotabek akan menggelar silaturahim, Ahad (16/7).

Pengulangan hafalan (murojaah) juga dilakukan setiap hari, sedangkan penyetoran kepada pengoreksi (musrif) dilakukan pada Sabtu dan Ahad setelah menjalankan hafalan dari Senin hingga Jumat. Untuk menguji hafalan sebelumnya dari masing-masing anggota komunitas, sesekali santri akan diminta setoran dan murajaah dadakan.

"Adapula ujian sambung ayat yang dilakukan setiap akhir juz (khatmil juz). Setor menggunakan voice note Whatsapp cukup baik karena Mushrif bisa langsung menyimak dan mengoreksi hafalan para penghafal,"kata Abu Amira.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement