Jumat 01 Jun 2018 20:30 WIB

Jateng Disebut Titik Krusial Konsumsi BBM Selama Mudik

Pertamina telah menambah stok pasokan dan penambahan armada mobil tangki di Jateng

Rep: bowo pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN, Rini Soemarno (berkacamata hitam) meninjau fasilitas kesiapan Satgas BBM dan LPG untuk layanan Idul Fitri 2018 di TBBM Semarang Group, Pertamina MOR IV  Pengapon, Semarang, Jumat (1/6). Peninjauan ini untuk memastikan layanan BBM dan LPG pada saat mudik/ balik Lebaran telah dilakukan dengan baik oleh Pertamina.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri BUMN, Rini Soemarno (berkacamata hitam) meninjau fasilitas kesiapan Satgas BBM dan LPG untuk layanan Idul Fitri 2018 di TBBM Semarang Group, Pertamina MOR IV Pengapon, Semarang, Jumat (1/6). Peninjauan ini untuk memastikan layanan BBM dan LPG pada saat mudik/ balik Lebaran telah dilakukan dengan baik oleh Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah bakal menjadi titikrawan lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquid Petroleum Gas(LPG), pada saat arus mudik/ balik Lebaran tahun 2018 ini. Alasannya Merak hingga Pasuruan (800 kilometer) telah tersambung oleh Jalan Tol, kendati beberapa ruas tol di antaranya masih berupa tol fungsional.

Seperti ruas Pemalang Semarang serta Salatiga-Kartosuro. Di luar jalur tol, jalur non tol wilayahPantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, juga masih akan menjadi lintasan bagi para pemudik.

Oleh karena itu, PT Pertamina (Persero) terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Yakni dengan memaksimalkan peran SatuanTugas (Satgas) BBM dan LPG Idul Fitri 2018 yang akan mulai aktif bekerjaterutama pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri nanti.

Direktur Pemasaran Pertamina, Masud Khamid mengatakan, dengan fakta ini, titik rawan peningkatan konsumsi BBM dan LPG akan berada di wilayah jalur mudik di Jawa Tengah. Guna mengantisipasi hal ini, Pertamina telah mengambil langkah khusus seperti menambah stok pasokan, melakukan penambahan armada mobil tangki beserta awaknya.

"Selain itu juga membuat kantong BBM di SPBU sebagai BBM cadangan, menyiapkan BBM kemasan serta menyediakan SPPBE Kantong," ungkapnya, saat memberikan penjelasan di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati,  di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (1/6).

Pertamina, jelasnya, juga telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna mengantisipasi kelancaran pasokan BBM, antara lain membangun KiosK/Serambi PX, Mobil Dispenser Unit, BBM Kemasan di SPBU serta Motor/Mobil Pengantar Kemasan BBM. Layanan khusus ini akan disediakan di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa baik jalan tol maupun non tol serta jalur Sumatera.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menambahkan, selama Puasa dan Idul Fitri 2018,Pertamina memprediksi konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen dibandingkan masa Satgas Mudik tahun lalu.

Untuk mengantasipasi hal tersebut,Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitridimana untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per haridan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.

"Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadipada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 35 persen dan 32 persen dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 yang diperkirakan meningkat 32 persen," ujar Adiatma.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement