Sabtu 02 Jun 2018 02:32 WIB

Pejabat Korea Utara Antarkan Surat pada Trump di Oval Office

Trump menanggapi surat itu dengan menyebut isi surat tidak jelas.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump
Foto: EPA
Kim Jong-un dan Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Seorang pejabat utusan Korea Utara menyerahkan sebuah surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (1/6). Surat tersebut merupakan balasan dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kepada orang nomor satu di AS menyoal rencana pertemuan puncak nuklir di Singapura.

Dilansir di ABC News Jumat (1/6), penasehat utama Kim dan mantan kepala mata-mata Korea Utara, Kim Yong Chol mengirimkan surat itu usai kunjungan diplomatik yang jarang ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di New York. Kunjungan itu menandai kedua kalinya dalam sejarah, seorang pejabat Korea Utara mengunjungi Gedung Putih.

Kim Yong Chol telah menghabiskan lebih dari satu jam di Gedung Putih. Pompeo dan Kepala Staf John Kelly juga terlihat di Oval Office dalam pertemuan yang dilakukan dengan Presiden Trump.

Sementara itu, Trump menyebut isi surat tersebut tidak jelas. Padahal, ia berharap ada tanggapan positif dalam surat balasan tersebut. Pada Kamis (31/5) waktu setempat, Trump mengatakan KTT yang rencananya dilakukan di Singapura pada 12 Juni, masih dalam tahap pembahasan. Ia berharap pertemuan antara AS dan Korea Utara itu akan menjadi hal bermakna.

Bahkan, Trump menyatakan bersedia melakukan pertemuan lanjutan apabila pada 12 Juni mendatang konferensi berjalan dengan baik. "Tidak berarti itu semua dilakukan pada satu pertemuan, mungkin anda harus memiliki kedua atau ketiga dan mungkin kita tidak memiliki satu pun," kata Trump.

Surat dari Kim Yong Chol datang kurang dari seminggu setelah Trump membatalkan KTT dalam sebuah surat. Kendati demikian, saat ini ada aktivitas kedua negara yang menandakan pertemuan itu tetap berlangsung. Namun, Presiden Trump belum memberi pernyataan secara resmi.

Kim Yong Chol adalah pejabat Korea Utara dengan pangkat tertinggi yang mengunjungi Amerika Serikat dalam hampir dua dekade. Sekitar 18 tahun lalu, saat kepemimpinan Presiden Bill Clinton, seorang pejabat militer Korea Utara mengantarkan surat dari ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il. Ada perjanjian perdamaian, kerja sama, dan pembicaraan tentang pertemuan puncak. Namun, pertemuan tidak pernah terjadi. Tidak ada Presiden AS yang bertemu pemimpin Korea Utara sejak saat itu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement