REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat (PP) Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) melakukan peluncuran awal platform aplikasi Android pencarian ustaz bernama Ustadzqu. Aplikasi itu bertujuan untuk mempertemukan jamaah dengan ustaz-ustaz kompeten. "Aplikasi ini menjawab kebutuhan zaman now (sekarang) dalam rangka memperkuat gerakan dakwah di zaman serba digital," kata Sekretaris Umum PP Madani, Syarifuddin dalam keterangan tertulis pada wartawan, Jumat (1/6).
Ia menjelaskan, aplikasi itu dibuat untuk menjawab segala kebutuhan belajar agama Islam, seperti khutbah Jumat, khutbah hari raya, ceramah Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), mengaji kitab fiqih. Juga tafsir Alquran, hadits, sirah Nabawi, tauhid, tasawwuf, tajwid, serta belajar mengaji Alquran secara pribadi.
Syarifuddin mengatakan Ustadzqu bukan hanya sebuah aplikasi pencarian ustaz. Tetapi juga menjawab kontroversi tentang ketakutan adanya ustaz tidak kompeten, atau terindikasi menyebarkan paham radikalisme. "Aplikasi ini, memberi solusi karena selain adanya preferensi yang menunjukkan dan membantu user (pengguna) mengetahui kompetensi dan latar belakang ustaz," ujar dia.
Ketua Umum PP Madani, Idy Muzayyad menjelaskan aplikasi Ustadzqu memiliki dewan kurator Masyayikh yang memberi rekomendasi untuk menyetujui seorang ustaz bisa diterima atau tidak dalam aplikasi ini. Namun, ia tidak menjelaskan bagaimana teknis dan mekanisme seorang ustaz bisa masuk atau bergabung dalam aplikasi Ustadzqu.
Idy mengatakan, aplikasi ini masih tahap soft launching (peluncuran awal), jadi masih perlu banyak masukan untuk penyempurnaan. "Tapi, aplikasi ini sudah bisa diunduh di play store," kata Idy.