REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintasarta menyalurkan paket Ramadhan sebanyak 600 paket bagi warga di permukiman Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara. Bersama Baznas, perusahaan yang bergerak di bidang ICT ini mengadakan kegiatan sosial di bidang kesehatan dan pangan bagi masyarakat dhuafa.
Semua kegiatan itu dikemas dalam Program Teras Sehat Lintasarta. Corporate Service Director Lintasarta Tuti Kustiati Soeroso mengatakan perusahaan ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat di Ramadhan ini. "Paket Ramadhan Bahagia yang berisikan bahan makanan dan sarana ibadah diberikan kepada masyarakat di lingkungan Kelurahan Kalibaru dan Kelurahan Cilincing," ujar dia.
Paket Ramadhan Bahagia diantar langsung ke kediaman warga yang membutuhkan. Sebagian paket didistribusikan oleh Yayasan Raudhatul Ilmi untuk menghindari terjadinya antrean warga.
Tuti berharap aksi sosial ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Meski sedikit, mudah-mudahan apa yang kami berikan di bulan penuh berkah ini bisa bermanfaat dan memberikan kebahagiaan kepada masyarakat yang menerimanya," kata dia.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Nasir Tajang mengatakan, kegiatan ini adalah inovasi dalam penyaluran zakat. Bantuan diantarkan langsung kepada mustahik di rumah masing-masing.
"Mustahik, orang-orang yang membutuhkan bantuan ini adalah golongan yang harus kita muliakan, karena mereka ladang ibadah kita," katanya. Paket Ramadan Bahagia ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan makanan keluarga mustahik selama bulan puasa.
Selain membagikan sejumlah Paket Ramadhan Bahagia kepada warga, Lintasarta juga menyelenggarakan penyuluhan kesehatan terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pengobatan gratis. Tujuannya untuk membantu warga meningkatkan pemahaman terkait perilaku hidup bersih dan sehat selama menjalani ibadah Ramadhan. Lintasarta juga menyediakan pelayanan pengobatan kesehatan untuk 300 orang.
Perusahaan yang sudah 30 tahun menjalankan bisnis ICT dan tersebar di 50 kota itu juga menyalurkan bantuan di wilayah lain dengan menggandeng LSM lokal. Tak hanya Jakarta, sejumlah kota di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi juga menjadi sasaran.