Sabtu 02 Jun 2018 21:16 WIB

Polda Metro Sosialisasikan Penutupan Tiga Simpang Mampang

Keputusan untuk kembali menutup tiga simpang Mampang sudah lewat kajian dan evaluasi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Israr Itah
Beton pemisah jalan atau Moveble Concrete Barrier (MCB) terpasang saat uji coba penutupan tiga simpang di kawasan Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, Sabtu (19/5).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Beton pemisah jalan atau Moveble Concrete Barrier (MCB) terpasang saat uji coba penutupan tiga simpang di kawasan Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, Sabtu (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta sudah mulai melakukan sosialisasi terkait penutupan tiga simpang yang ada di sepanjang Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Jadi sekarang sosialisasi kemudian melibatkan camat, lurah, dan perwakilan masyarakat agar mereka tahu tujuan pentupan," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf, saat ditemui usai acara buka bersama di Jakarta Selatan, Sabtu (2/6).

Ia mengatakan, keputusan untuk kembali menutup tiga simpang Mampang sudah melalui kajian dan evaluasi. Setelah sosialisasi dilakukan secara menyeluruh ke masyarakat, kepolisian juga tidak akan langsung menutup dengan beton, melainkan secara bertahap.

"Dari traffic cone, terus water barrier. Nanti kalau masyarakat sudah tahu semua baru kita tutup," papar Yusuf.

Sosialisasi juga dilakukan Dirlantas agar masyarakat bisa mengetahui lebih jelas soal penutupan tiga titik simpang di Mampang. Kepolisian menargetkan, agar semua masyarakat paham betul soal ini, baru benar-benar dilakukan penutupan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali merencanakan uji coba penutupan tiga titik simpang di sepanjang Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Saat ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya sudah saling berkoordinasi.

"Koordinasi untuk memastikan apakah ini tepat waktunya kita lakukan (penutupan) secara serempak atau bergantian buka tutup. Ini sekarang yang lagi dikaji," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Jumat (1/6).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement