REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Ryamizard Ryacudu menghadiri forum Shangri-la Dialogue 2018 di Singapura, Sabtu, (2/6). Shangri-la Dialogue merupakan forum setingkat menteri yang berlangsung mulai 1-3 Juni 2018. Hadir pula Menhan AS James Mattis, Menhan Singapura Ng Eng Hen, dan Menhan Selandia Baru RonMark.
Dalam pidatonya, Ryamizard menyinggung pentingnya mengkalibrasi ulang tatanan arsitektur keamanan kawasan Indo Pasifik. Dia menyatakan, kalibrasi ulang perlu direalisasikan agar dapat menavigasi setiap ancaman dan tantangan di kawasan dengan tepat dan benar serta proposional.
"HaI ini kita Iakukan tidak Iain adalah demi menunjukkan para pemimpin negara di belahan dunia manapun yaitu untuk menjamin keamanan bagi warganya yang pada giIirannya dapat mewujudkan kesejahteraan kita bersama," ujar Ryamizard dalam siaran pers.
Ryamizard menyebut, kalibrasi arsitektur keamanan Indonesia-Pasifik dapat dengan mulai memberikan pemahaman bahwa tindakan teror bukanlah dilakukan oleh agama Islam, tapi mengatasnamakan Islam. Dia juga menegaskan, teroris pasti tidak akan masuk surga,
"Negara yang berpenduduk Islam dapat memberikan pencerahan meIaIui masjid-masjid, teIevisi, radio dan media sosiai tentang ancaman teror yang menakutkan yang membawa Islam sebagai Iatar beiakang dan yang pasti mereka tidak masuk surga," jelas mantan KSAD itu.
Kemudian, lanjut Ryamizard, mencari informasi tentang kegiatan dan nama nama dan alamat orang-orang yang teriibat gerakan terorisme seperti ISIS berikut foto fotonya yang saat ini berada di Irak, Suriah, dan Afganistan.
"Melakukan identifikasi siapa-siapa yang negara ASEAN yang pernah bersama-sama kelompok terorisme dan kemudian menginformasikan apakah kembali ke negara asal untuk di berjuang kembali ke negera asal dan dapat ditangkap," jelas Ryamizard.