REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meski sudah sepekan berlalu, insiden antara Mohamed Salah dan Sergio Ramos tetap menarik komentar dari berbagai pihak. Kali ini petinju kelas berat, Tony Bellew, yang menilai Salah tidak mestinya keluar lapangan meski mengalami cedera.
''Itu (keluarnya Salah) sulit dipercaya,'' kata Bellew, kepada situs Metro.co.uk, Sabtu (2/6). ''Mohamed Salah mengalami memar pada pundaknya dan pergi begitu saja dari pertandingan terbesar sepanjang hidupnya.''
Final Liga Champions merupakan laga yang paling diinginkan oleh setiap pesepak bola. Dan ketika pemain mendapat kesempatan bermain di pertandingan terbesar di sepanjang hidupnya, kata Bellew, pemain tersebut akan melakukan apapun meski harus masuk ke lapangan dengan ditandu.
Bellew tidak melihat hal tersebut saat Salah akhirnya ditarik keluar akibat mengalami cedera usai insiden dengan Ramos. Menurut petinju berusia 35 tahun itu, tim mestinya melakukan apapun agar Salah bisa kembali bermain.
''Bebat kuat pundaknya, beri suntikan penahan sakit, lakukan apapun yang dibutuhkan,'' kata Bellew. ''Karena jika Salah tetap bermain, Liverpool memiliki 25 persen peluang untuk memenangkan pertandingan tersebut.''
Bellew mencontohkan petinju Vasyl Lomachenko yang tetap bertarung meski dalam kondisi pundak mengalami cedera. Lomachenko mampu meladeni perlawanan Jorge Linares hingga ronde kedelapan.
Keputusan menarik keluar Salah dari lapangan, masih menurut Bellew, merupakan bentuk tidak hormat terhadap pemain Mesir tersebut. Salah berhak mendapatkan laga final Liga Champions hingga pertandingan selesai, karena ia merupakan pemain terbaik dunia tahun ini. ''Dia seharusnya bisa mendapatkan penghargaan Ballon D'Or, jika tetap bermain di laga tersebut,'' katanya.