REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pasar Induk Beras (PIB) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang direncanakan menjadi pasar induk beras diharapkan dapat diresmikan pada Agustus 2018. Pasar induk beras di Parepare ini akan menjadi yang pertama di luar Pulau Jawa dan terbesar di Indonesia.
"Kalau tidak ada halangan peresmiannya (PIB) akan digabungkan dengan PLTB Sidrap sekitar bulan Agustus, tergantung dari jadwal presiden," kata Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono di sela peninjauan lokasi PIB tersebut di Kota Parepare, Sulsel, Ahad (3/6).
Proses pembuatan pasar induk ini, kata dia, memang belum selesai tetapi pihaknya optimistis perampungan pekerjaan PIB Parepare ini dapat berjalan lancar. Lebih lanjut ia menjelaskan, nantinya pemanfaatan PIB ini bukan hanya terbatas untuk Parepare saja tetapi juga untuk daerah lainnya.
"Gudang Parepare ini bebas berkoordinasi dengan Bulog yang lain, Bisa distribusi ke mana saja," imbuhnya.
Menurut Soni PIB Parepare di Sulsel ini sangat strategis, karena selain memiliki pelabuhan yang representatif, listrik juga tersedia lebih dari cukup. Apalagi, kata dia, Sulsel juga merupakan pemasok beras ke seluruh Indonesia. Tahun 2017 Bulog Divre Sulsel tercatat telah mengirim beras 260 ribu ton ke seluruh Indonesia, kecuali Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sementara Pjs Wali Kota Parepare Lutfie Natsir mengatakan hadirnya PI Beras Parepare akan mendukung perekonomian bukan hanya Parepare tetapi daerah sekitarnya. "Ini sangat luar biasa, hadirnya PIB akan mempercepat perputaran ekonomi Parepare," kata dia.