REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANEGELES -- Hugh Jackman menekankan pentingnya membiasakan cara pandang positif kepada anak-anaknya, Oscar dan Ava. Salah satunya adalah berempati kepada orang lain.
"Anak-anak saya memiliki banyak keuntungan. Dan saya ingin mereka tahu mereka memiliki tanggung jawab untuk menggunakan kelebihan itu untuk membantu orang lain," kata pria berusia 49 tahun itu, dikutip dari People, Ahad (3/6).
Pemeran The Greatest Showman bersama istrinya Deborra-Lee Furness, sering mensyukuri berkah yang mereka miliki. Keduanya terus diingatkan betapa kehidupan mereka sangat beruntung sebab begitu berkecukupan.
Meski hidup di dunia yang terlihat menyenangkan, Jackman menekankan kepada anaknya, kalau tidak semua orang merasakan hal yang sama. Banyak orang bahkan kesulitan dalam hidup dan tidak tahu bagaimana kehidupan yang lebih baik itu.
"Satu dari enam orang tidak memiliki air minum yang bersih. Mereka tidak dapat memahami bagaimana kita hidup," kata pemeran Logan itu.
Jackman mempelajari pelajaran ini secara langsung ketika dia mengunjungi Ethiopia dan bertemu dengan seorang petani kopi muda bernama Dukale. Terinspirasi oleh perjuangan Dukale untuk bertahan hidup, Jackman mendirikan yayasan Laughing Man Coffee.
Yayasan ini didirikan untuk mendukung komunitas dan program pertanian kopi dengan memastikan perdagangan yang adil. "Dukale hampir tidak bertahan melewati batas. Dan saya terinspirasi olehnya. Saya ingin membantu," ujar Jackman.
Selain membantu orang lain, Jackman mengatakan mencoba mencontohkan langsung sikap dalam beramal. "Kemiskinan mereka adalah sesuatu yang dapat kita perbaiki, itu sesuatu yang bisa kita rasakan," kata Jackman.
"Anda harus merasakan sesuatu untuk memperbaikinya. Anda tidak dapat hanya berbicara tentang masalah dunia sesekali dan berpikir, 'Oh, itu akan baik untuk membantu.' Untuk benar-benar mengubah dunia, Anda harus merasakannya."
Menurut Jackman, dia belajar pelajaran yang sama ketika dia masih kecil. Dia dibesarkan dengan orang tua yang melakukan pekerjaan sukarela dan kerja komunitas.
Bahkan, setelah ayahnya pensiun, dia menyumbangkan uangnya ke negara-negara berkembang selama tiga tahun. Sehingga, terasa sangat normal untuk Jackmam memberikan kebaikan dan itu pun coba diterapkan pada anaknya.