REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan memfokuskan penanganan arus lalu lintas mudik Lebaran 2018 di Jalan KH Noer Alie Kalimalang. Ini menyusul adanya sejumlah potensi kemacetan.
"Dari empat koridor mudik di Kota Bekasi, jalur Kalimalang menjadi fokus perhatian utama petugas di lapangan," kata Kadishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Ahad (3/6).
Menurut dia, hal ini karena adanya aktivitas pembangunan infrastruktur lanjutan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Selain itu, koridor ini juga merupakan favorit pemudik bersepeda motor yang melintas dari Jakarta menuju Pantura.
Berdasarkan pemetaan awal, kata dia, ada tiga titik yang dikhawatirkan akan menjadi pusat kepadatan kendaraan di koridor Kalimalang. Tiga titik tersebut, yakni simpang Sumber Arta yang merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Jakarta Timur serta simpang Caman juga Galaxy yang masih ada pekerjaan tiang tol Becakayu.
"Selepas ruas Kamala Lagoon, baru lepas hambatan dan tidak ada kendala hingga ke perbatasan dengan Kabupaten Bekasi melalui Jalan M Hasibuan-Jalan Chairil Anwar," katanya.
Dalam situasi arus mudik yang dikategorikan normal, kata Yayan, pergerakan kendaraan berlangsung sama seperti hari-hari biasa. Pada beberapa ruas bisa dilintasi dua jalur dan sebagian ruas memanfaatkan jalur sisi Kalimalang.
Akan tetapi dalam kondisi kepadatan kendaraan tinggi, Dishub Kota Bekasi tidak menutup kemungkinan diberlakukannya kebijakan lawan arus atau buka tutup. "Hal yang pasti fokus utama kami memastikan arus mudik bisa lancar. Kekuatan personel akan difokuskan di koridor Kalimalang karena butuh pengamanan ekstra," katanya.