Senin 04 Jun 2018 06:50 WIB

PBNU Bebaskan Nahdliyin Memilih Cagub Jateng

Said Aqil Siradj menyarankan warga NU memilih sesuai hati nurani.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj
Foto: Ist
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membebaskan para nahdliyin (warga NU) dalam memilih pasangan calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) periode 2018-2023. Ketua Umum PBNU Kiai Haji Said Aqil Siradj menyarankan warga NU memilih sesuai hati nurani. 

"Pilih (cagub Jateng--Red) mana yang paling bermanfaat untuk Jawa Tengah, sesuai hati nurani masing-masing dan yang menang itu yang diridhai oleh Allah," kata Said Aqil saat menghadiri Peringatan Nuzulul Quran dan silaturahim DPW PKB dengan PWNU Jateng di Semarang, Ahad (3/6) malam.

Menurut Said Aqil, PBNU tidak mengarahkan pilihan politik para nahdliyin karena ada dua kader NU  yang sama-sama maju sebagai calon wakil gubernur pada Pilkada Jateng 2018. Kedua kader NU yang dimaksud adalah Taj Yasin Maimoen dan Ida Fauziyah.

"Kalau salah satunya bukan NU, saya akan pilih yang NU," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Said Aqil juga mendoakan agar Pilkada Jateng 2018 berjalan dengan baik, aman, damai, dan lancar. 

Peringatan Nuzulul Quran dan silaturahim DPW PKB dengan PWNU Jateng yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama juga dihadiri oleh pengurus PBNU Marsudi, Rois Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PWNU Jateng Abu Hapsin, cawagub Ida Fauziyah, Ketua DPW PKB KH Yusuf Chludori, dan Sekretaris DPW PKB Jateng Sukirman.

Pilgub Jateng 2018 diikuti dua pasang calon gubernur. Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dengan nomor urut 1 diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar. Sudirman Said-Ida Fauziyah dengan nomor urut 2 diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PKB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement