REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan koalisi keumatan yang didorong petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memang diperlukan. Koalisi tersebut perlu demi kemaslahatan bangsa dan negara.
"Usulan Habib Rizieq itu memang bagus, supaya bangsa negara bisa utuh, bisa menegakkan NKRI, bangun ekonomi, demokrasi, budaya dan lainnya. Umat harus bersatu, dengan demikian negara akan solid dan maju. Umat bersatu, insya Allah bangsa maju," kata dia, Ahad (4/6).
Rizieq, yang juga pembina Persaudaraan Alumni (PA) 212, disebut telah memberikan amanah setelah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PA 212 digelar di Cibubur, beberapa hari lalu. Dia terus mendorong agar deklarasi terbuka koalisi keumatan antara Gerindra, PAN, PKS dan PBB terealisasi jelang Pilpres 2019.
Tujuannya, persatuan umat Islam yang sudah terbangun melalui semangat aksi damai 212 tetap terjaga dengan baik. “Sehingga, berdampak pada kemenangan di Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019," kata Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif, dalam keterangan tertulis, Ahad (3/6).
Rakornas PA 212 menghasilkan sejumlah rekomendasi capres dan cawapres 2019. Salah satu rekomendasinya adalah merekomendasikan Rizieq sebagai calon presiden periode 2019-2024.
Rekomendasi ini dikutip dari surat hasil rakornas PA 212 yang ditandatangani Slamet Ma'arif, dan Amien Rais selaku ketua dewan penasehat PA 212. Selain Rizieq, terdapat nama lain yang direkomendasikan sebagai bakal capres.
Nama-nama itu, antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Selain nama bakal capres, surat hasil rakornas PA 212 juga mencantumkan nama bakal cawapres yang direkomendasikan. Di antaranya Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Anis Matta, Zulkifli Hasan, Eggi Sudjana, Bachtiar Nasir, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.