REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) telah menyiagakan 63 titik Kiosk Pertamax di area Jawa dan Sumatra yang menyediakan produk BBM nonsubsidi menjelang arus mudik Lebaran 2018. Vice President Corporate Communiation Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, gerai Kiosk Pertamax juga hadir di beberapa ruas tol fungsional yang dilalui pemudik.
"Dari 63 Kiosk tersebut, sebanyak 57 Kiosk tersebar di beberapa titik di jalur mudik Jawa, tol dan nontol, serta 6 titik Kiosk di jalur Sumatra," kata Adiatma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/6).
Ia menjelaskan Kiosk Pertamax merupakan gerai khusus yang dibuat untuk menyediakan produk BBM nonsubsidi, seperti Pertamax dan Pertamax Turbo, dalam bentuk kemasan maupun dengan dispenser sederhana.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, dalam kunjungan kerjanya bersama direksi serta manajemen Pertamina pada Sabtu (2/6), mengunjungi beberapa Kiosk Pertamax di kawasan tol fungsional, antara lain, Tol Fungsional Pejagan-Pemalang Gerbang Tol Kertasari KM294, Tol Fungsional Rest Area KM275, dan Rest Area Tol Gandulan.
Tol fungsional merupakan ruas tol yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunan. Selain minim fasilitas seperti belum ada bangunan permanen, kondisi sebagian jalan masih bergelombang, bahkan beberapa area masih dipenuhi alat berat.
Namun, itu menjadi salah satu tantangan perseroan untuk melayani pelanggan secara maksimal saat arus mudik nanti. Pertamina juga telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11-13 persen dari tahun lalu.
Menurut Adiatma, jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta, naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.
Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018, konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen. Mengantasipasi hal tersebut, Pertamina pun meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Ramadhan dan Idul Fitri dari rata-rata harian normal gasoline 90 ribu kiloliter menjadi 104 ribu kiloliter per hari.