Senin 04 Jun 2018 06:06 WIB

Italia akan Deportasi Imigran yang Datang ke Sisilia

Imigran yang baru datang harus bersiap kembali mengemas barang-barangnya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ratna Puspita
Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvin.
Foto: EPA-EFE/ANDREA SCARFO
Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvin.

REPUBLIKA.CO.ID, PALERMO -- Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini mengatakan Pulau Sisilia harus berhenti menjadi kamp pengungsi Eropa. Ia menegaskan rencana pemerintah tersebut bukan kebijakan garis keras, tetapi berdasarkan akal sehat. 

Pemimpin partai sayap kanan League mengatakan, peningkatan deportasi dan pembatasan kedatangan baru akan menyelamatkan banyak nyawa. 

“Cukup sudah Sisilia menjadi kamp pengungsi Eropa. Saya tidak akan diam saja dan tidak melakukan apa-apa setelah adanya pendaratan demi pendaratan. Kami membutuhkan pusat deportasi,” kata dia di Pelabuhan Sisilia, Italia, dikutip dari BBC, Senin (4/6).

Dia menegaskan akan bekerja keras untuk mencegah orang yang putus asa dan bermimpi ada kehidupan baru di Catania, Sisilia, Italia. “Tidak ada rumah dan pekerjaan yang cukup bagi warga Italia, apalagi setengah Benua Afrika,” kata Salvini.

Salvini juga mengunjungi pelabuhan Pozzallo, di mana sebuah kapal yang membawa lebih dari 150 migran dari sub-Sahara Afrika, berlabuh beberapa hari lalu setelah diselamatkan oleh kelompok kemanusiaan. Setelah berlabuh, dia sempat menyatakan, imigran yang baru datang harus bersiap kembali mengemas barang-barangnya.

Pemerintahan baru Italia yang mengkampanyekan antiimigran mendatangkan banyak kritik. Sebab, Italia merupakan destinasi utama migran yang menyeberang dari Afrika Utara ke Eropa, meskipun jumlahnya terus merosot beberapa bulan terakhir. 

Kritikus pemerintah Italia mengatakan, rencana seperti memulangkan imigran tidak bisa dijalankan. Sebab keputusan itu berisiko menimbulkan rasisme dan mempolitisir masalah kemanusiaan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement